Simak Rekomendasi Saham yang Jadi Leader IHSG



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Saham bertema digital dan teknologi masih menghiasi jajaran 10 teratas saham penggerak (leader) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan pekan pertama Januari 2022. Sebut saja PT Bank Jago Tbk (ARTO), PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI), PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK), PT DCI Indonesia Tbk (DCII), dan PT Bukalapak.com Tbk (BUKA).

IDX Technology juga masih menjadi indeks sektoral dengan kenaikan tertinggi, yakni 5,52% secara year to date (ytd). Saham lainnya yang berada di posisi sepuluh teratas leader IHSG adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), dan PT Adaro Energy Tbk (ADRO).

Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Muhammad Nafan Aji Gusta mengatakan, sektor yang berkaitan dengan teknologi memang masih menarik minat pelaku pasar saat ini. Meski price earnings ratio (PER) dan price to book value (PBV) sudah dianggap tinggi, investor lebih melihat peluang atas berbagai aksi korporasi emiten.


Menurut Nafan, aksi korporasi yang dilakukan emiten-emiten di atas dapat mendukung kolaborasi ekosistem dengan sektor lainnya, meningkatkan modal inti, serta meningkatkan likuiditas. "Dengan begitu, berbagai aksi korporasi ini dapat meningkatkan kepercayaan para investor," tutur Nafan saat dihubungi Kontan.co.id, Minggu (9/1).

Baca Juga: Intip Rekomendasi Saham Emiten Perbankan di Tengah Pemulihan Ekonomi

Bernada serupa, Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana melihat, saham-saham emiten yang tergabung dalam IDX Technology memang sedang berada di fase leading-nya. Dari sisi teknikal, EMTK, DCII, dan BUKA sedang berada pada fase uptrend-nya, sementara ARTO dan BBHI tengah menguji level resistance-nya.

Terlebih lagi, BBHI sedang melakukan aksi korporasi berupa rights issue. Menurut Herditya, hal ini sangat memungkinkan untuk membawa harga sahamnya menguat.

Untuk ke depannya, Herditya memperkirakan, pergerakan sebagian saham di atas masih berpotensi menguat, seperti BBHI, BUKA, dan EMTK. "Pelaku pasar dapat melakukan trading buy terlebih dahulu dengan memperhatikan kembali harga saham beserta volume dan indikatornya," kata Herditya.

Menurutnya, support-resistance untuk BUKA berada di level Rp 408-Rp 516 dan EMTK di Rp 2.350-Rp 2.550. Kemudian, untuk BBHI, Herditya memprediksi harga sahamnya esok hari akan menuju harga teoretis terlebih dahulu bertepatan dengan jadwal ex-date rights issue.

Sementara itu, untuk investasi jangka panjang, Nafan cenderung memilih saham-saham di sektor keuangan dan consumer non-cyclical. Mengingat, saham-saham leader IHSG yang termasuk dalam sektor teknologi sudah mencatatkan kenaikan harga yang tinggi.

Saham produsen crude palm oil (CPO) dinilai memiliki prospek bagus seiring dengan permintaan yang meningkat dan tren harga yang membaik. "Pemulihan ekonomi yang terjadi juga dapat mendorong potensi pertumbuhan kredit," kata Nafan.

Untuk produsen CPO, Nafan merekomendasikan akumulasi beli saham PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) dan PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP). Kemudian untuk sektor keuangan, ia menyarankan akumulasi beli BBNI, BBRI, BMRI, dan BBCA.

Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham Emiten Ritel Berikut Ini, Masih Ada Peluang Menguat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat