Simak rekomendasi SCMA setelah kerjasama Affinity dan RANS Entertainment



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Salah satu private equity terbesar di Asia, Affinity Equity Partners (Affinity) melakukan investasi sebesar US$ 150 juta ke PT Vidio Dot Com (Vidio), platform OTT Indonesia yang dimiliki PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) dengan penilaian pre-money valuation sebesar US$ 750 juta.

Analis Panin Sekuritas Rendy Wijaya dalam risetnya pada 9 November 2021 menuliskan, langkah ini akan menjadi katalis positif untuk kinerja SCMA ke depan. Kesepakatan ini merupakan penerimaan investasi eksternal pertama bagi Vidio, di mana SCMA bermitra dengan Affinity untuk mendorong pertumbuhan Vidio di Indonesia dan memperkuat posisinya sebagai market leader.

“Dana yang didapat ini akan digunakan untuk membiayai pengembangan Vidio ke depan, khususnya dari sisi pemasaran dan juga penguatan konten utama. Pendanaan ini juga akan membantu mengurangi kebutuhan pendanaan kas internal untuk Vidio, yang dihasilkan dari bisnis FTA TV SCMA,” kata Rendy.


Baca Juga: Mencari peluang cuan dari saham-saham growth stock, mana yang menarik?

Nantinya, berbagai program unggulan Vidio seperti TV, olahraga, event virtual, dan juga original series akan dikembangkan melalui pendanaan ini. Selain itu, Vidio juga berencana untuk meluncurkan 35 judul original series di tahun 2022 mendatang. 

Sebagai informasi, saat ini Vidio telah memiliki sekitar 2 juta pelanggan berbayar, di mana 8% pelanggan merupakan pelanggan tahunan (annual subscription). Sementara pada 2022, SCMA menargetkan jumlah pelanggan berbayar Vidio bisa menjadi 2x lipat dari saat ini.

Selain dari pendanaan Affinity, Rendy menilai SCMA juga akan diuntungkan dengan kolaborasi bersama RANS yang berpotensi memperkuat konten digital. SCMA melalui anak usahanya berinvestasi di RANS Entertainment milik Raffi Ahmad dan Nagita Slavina dengan kepemilikan minoritas. 

Baca Juga: Vidio, platform OTT Grup Emtek, kantongi investasi US$ 150 juta dari Affinity Equity

“Kami memperkirakan kolaborasi ini akan berdampak positif bagi SCMA ke depan, di mana RANS Entertainment sendiri telah memiliki pengaruh yang kuat di berbagai media sosial khususnya Youtube seiring punya 22 juta subscribers dan total views mencapai 4,7 miliar. Kolaborasi ini berpotensi mendorong pertumbuhan pendapatan digital SCMA ke depan,” imbuh Rendy.

Adapun, SCMA hingga akhir kuartal ketiga 2021 telah mengumpulkan pendapatan sebesar Rp 4,4 triliun atau tumbuh 22,5% yoy. Sementara untuk laba bersihnya, SCMA mengantongi Rp  1,1 triliun atau naik 16,5% yoy. Rendy menyebut, perolehan tersebut masing-masing telah memenuhi 79,9% dan 87,4% dari estimasi Panin Sekuritas untuk tahun ini.  

Alhasil, ia pun menaikkan estimasi pendapatan dan laba bersih untuk SCMA di 2021 masing-masing sebesar 4,3% dan 11,0% menjadi Rp 5,73 triliun dan Rp 1,35 triliun.

Saat ini, Rendy masih mempertahankan rekomendasi untuk beli saham SCMA dengan menaikkan target harga ke level Rp 530 dari sebelumnya Rp 460 per saham. Target harga baru ini mencerminkan PE 26,6x di 2022 atau setara dengan +1,0x std. dev rata-rata PE 5 tahun terakhir.

Baca Juga: Elang Mahkota Teknologi (EMTK) cetak pendapatan Rp 9,59 triliun hingga kuartal III

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati