Simak Rekomendasi Sejumlah Analis untuk Saham SCMA, MNCN, dan NETV



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hingga tengah tahun ini, mayoritas saham emiten dengan bisnis inti media masih berkutat di zona merah dalam jangka Year to Date (YTD). Meski begitu, sejumlah saham mulai merangkak naik dalam seminggu terakhir.

Sebagai contoh, PT Mahaka Media Tbk (ABBA) secara YTD merosot 35,79%. Dalam seminggu terakhir, ABBA mencetak kenaikan 13,94%. Harga saham emiten Erick Thohir ini berada di level Rp 188 setelah menguat 10,59% pada Jum'at (24/6).

Anak usaha ABBA, PT Mahaka Radio Integra Tbk (MARI) punya nasib serupa. Secara YTD, harga MARI sudah terjun 64,08%. Seminggu terakhir, ada kenaikan 8,23% ke posisi Rp 171. Penguatan signifikan terjadi pada Jum'at lalu dengan kenaikan 11,04%.


Group Emtek tak mau ketinggalan. Harga saham PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) menghijau 8,41% dalam sebulan terakhir, setelah merosot 28,83% secara YTD. Saham SCMA kini berada di Rp 232 setelah menguat 1,75% pada akhir pekan.

Baca Juga: Vidio Raih Investasi US$ 45 juta, Dian Swastatika (DSSA) Jadi Kontributor Terbesar

Sementara itu, saham PT Tempo Inti Media Tbk (TMPO), PT Arkadia Digital Media Tbk (DIGI), dan PT Net Visi Media Tbk (NETV) masih berusaha melaju ke zona hijau. Sedangkan PT Visi Media Asia Tbk (VIVA) masih parkir sebagai saham gocap.

Di antara emiten dengan core business media, Grup MNC lewat PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) paling konsisten bergerak naik. Secara YTD, harga saham MNCN telah meningkat 10% ke posisi Rp 990.

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengungkapkan, pemulihan ekonomi yang sedang berlangsung memberikan imbas positif ke semua sektor bisnis. Namun ada sektor yang bisa pulih dengan cepat, dan ada juga lambat.

Nico pun melihat sejauh ini emiten media belum mendapatkan angin segar yang kuat di tengah pemulihan ekonomi. Di sisi lain, ada beberapa sektor yang menjadi primadona dan memberikan peluang lebih baik untuk bertumbuh dari sisi valuasi maupun capital gain.

"Sehingga tentu saja investor berpindah kepada sektor yang menguntungkan. Oleh sebab itu, kami pun belum merekomendasikan emiten di sektor ini karena belum saatnya, akselerasi pemulihan berjalan lambat," kata Nico kepada Kontan.co.id, Minggu (26/6).

 
MNCN Chart by TradingView

Editor: Yudho Winarto