Simak rekomendasi teknikal saham WIKA, WTON, dan WEGE dari analis



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) turun sepanjang semester I-2021. Kondisi ini sejalan dengan pergerakan saham WIKA yang juga melemah.

Berdasarkan RTI, sejak awal tahun hingga hari ini, Kamis (2/9) harga saham WIKA melemah 53,65%. Adapun, harga saham emiten konstruksi plat merah itu tercatat di level Rp 925 atau turun 2,12% pada Kamis (2/9) pukul 13.47 WIB.

Anak usaha WIKA, PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) juga mencatatkan penurunan harga saham sebesar 0,85% ke level Rp 232. Hanya PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) yang berhasil mencatat kenaikan harga saham 1,14% ke Rp 178.


Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menuturkan secara teknikal pergerakan saham WIKA saat ini sedang berada pada awal uptrendnya. Hal ini terlihat dari pergerakan MACD dan Stochastic yang masih menunjukkan tanda-tanda penguatan. 

Baca Juga: Kinerja solid, simak rekomendasi saham emiten batubara dari analis

"Namun demikian tetap perhatikan level support di Rp 850," ujarnya kepada Kontan.co.id, Rabu (1/9).

Kemudian, untuk WTON ia menilai selama masih berada di atas Rp 218 sebagai supportnya, maka WTON saat ini sedang berada di awal uptrendnya. Hal itu terlihat dari pergerakan MACD dan Stochastic yang masih menunjukkan tanda-tanda penguatan.

Lalu untuk WEGE, Herditya menilai saat ini pergerakan sahamnya masih rawan terkoreksi untuk menguji MA20-nya. Hal tersebut nampak dari pergerakan MACD dan Stochastic yang menunjukkan potensi deadcross.

MNC Sekuritas merekomendasikan buy on weakness saham WIKA dengan target harga Rp 970 dan Rp 1.060. 

Sementara itu Herditya juga merekomendasikan buy on weakness untuk WTON dengan target harga Rp 260 dan Rp 280.

"Untuk WEGE, speculation buy. Support Rp 166, dengan target penguatan apabila masih mampu bertahan di atas Rp 166 ke area Rp 184 dan Rp 192," pungkasnya.

Selanjutnya: IHSG menguat tipis ke 6.092 pada pagi ini (2/9), BUKA, MNCN, BMRI ditampung asing

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi