KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten konglomerasi, PT Astra International Tbk (
ASII) mengungkapkan sejumlah rencana investasi untuk mengerek kinerja di masa depan. Presiden Direktur ASII Djony Bunarto Tjondro mengatakan, strategi investasi ASII terbagi menjadi beberapa bagian.
Pertama, ialah investasi-investasi yang dibutuhkan untuk menggenjot kinerja dan optimalisasi bisnis inti Astra dan berkaitan untuk memperluas cakupan daripada bisnis inti. Perlu diketahui, ASII memiliki tujuh lini bisnis inti, antara lain otomotif, jasa keuangan, alat berat dan pertambangan, konstruksi dan energi, agribisnis, infrastruktur dan logistik, teknologi informasi, dan properti.
"Tujuh lini bisnis inti kami ini harus kita optimalisasi dari waktu ke waktu dengan berbagai cara termasuk di antaranya adalah investasi-investasi baik di bisnis inti maupun bisnis yang berdekatan dengan bisnis inti," kata Djony saat paparan publik secara daring, Kamis (8/8).
Baca Juga: Ini Strategi Astra Internasional Bersaing Melawan Mobil Produk China di Tanah Air Djony menerangkan, ada sejumlah investasi yang telah dilakukan untuk memperluas cakupan, misalnya berinvestasi di Bank Saqu yang merupakan digital dan investasi di platform penjualan mobil bekas, OLX. Djony menambahkan, ASII selalu menyelaraskan sektor-sektor yang potensial an sejalan dengan arah pertumbuhan ekonomi Indonesia. Contohnya, pada investasi di sektor layanan kesehatan, di mana ASII telah berinvestasi di platform Halodoc sejak tiga tahun lalu. "Ini menjadi suatu
strategic fit dalam ekosistem Astra, kami yakin jadi mesin pertumbuhan yang baik, investasi ini tidak jangka pendek tapi jangka panjang," ujarnya. Lebih lanjut, Djony juga menerangkan bahwa manajemen ingin memperluas bisnis di sektor infrastruktur dan pertambangan non batubara.
Investasi pada sektor pertambangan tersebut sejalan dengan aspirasi transisi di usaha alat berat dan pertambangan pada anak usahanya, PT United Tractors (
UNTR).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari