Simak review IHSG pekan ini dan prediksi pada awal pekan depan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada perdagangan hari ini (9/11). IHSG ditutup pada level 5.874 atau melemah 1,72% dari penutupan hari kemarin. Pelemahan didorong oleh Sektor Konsumer yang turun 5,08% dan mining turun 1,13%.

Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper mengatakan, pelemahan indeks sepanjang pekan ini diakibatkan kekhawatiran pasar setelah Bank Indonesia merilis data neraca pembayaran yang mencatatkan kenaikan defisit menjadi 3,37% dari GDP pada kuartal III 2018. "Selain itu pergerakan dipengaruhi penyesuaian pembobotan untuk index LQ45 dan IDX30," jelasnya pada hari ini.

Selanjutnya pada awal pekan depan (12/11), Dennies bilang IHSG diprediksi melemah. Ia bilang, secara teknikal indicator stochastic membentuk deadcross di area overbought sehingga sangat rawan mengalami koreksi.


"Sementara dari sisi fundamental, Defisit neraca pembayaran menimbulkan kekhawatiran bagi investor. Namun pelemahan diperkirakan terbatas ditopang penguatan nilai tukar rupiah," tambahnya. Dennies mengatakan, indeks akan melemah dengan rentang support berkisar dari 5.843 hingga 5.812. Sementara rentang resistance berkisar dari 5.920 hingga 5.966.

Sementara itu, analis Panin Sekuritas William Hartanto memiliki pendapat lain. Ia bilang, sepekan ini IHSG menguat mengikuti penguatan rupiah. Selain itu, pergerakan indeks turut dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu adanya antisipasi CAD dan di luar dugaan beredar juga info mengenai pembobolan saham sehingga terjadi rebalancing.

"Sementara, penekan IHSG hari ini terbesar dari HMSP dan UNVR yang bobotnya turun," paparnya. Selanjutnya untuk pekan depan, ia memprediksi pergerakan indeks masih akan dipengaruhi oleh penantian atas rilis data CAD.

"Jika membaik sesuai atau melebihi konsensus, maka akan menguat kembali, prediksi konsensus akan defisit pada 5 milyar, membaik dibanding sebelumnya," ujarnya.

William menambahkan, indeks juga masih akan dipengaruhi pergerakan rupiah, sedangkan faktor eksternal tidak terlalu terasa. "Alasannya The Fed tidak menaikkan suku bunga, jadi tidak ada tekanan dari luar sama sekali, kita tinggal menanti keputusan suku bunga BI pada tgl 15 November nanti," imbuhnya.

Untuk awal pekan depan, ia memprediksi IHSG akan bergerak menguat dalam range support di level 5.850 dan resistance di level 5.900.

Analis Trimegah Sekuritas Rovandi juga sependapat. Ia memprediksi indeks akan menguat pada awal pekan depan. Rovandi bilang, seminggu terakhir ini indeks lebih banyak mengalami penguatan di pengaruhi sentimen rupiah yang menguat, harga minyak yang terkoreksi dan efek perang dagang yang mereda.

Untuk hari Senin nanti, ia meramalkan IHSG masih akan dipengaruhi harga komoditas dan mata uang rupiah. "IHSG di perkirakan akan koreksi dengan range di support maupun resistance di level 5.850 hingga 5.920," paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .