KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Analis Sinarmas Sekuritas Anthony Angkawijaya mengatakan, meskipun anggaran infrastruktur di APBN 2019 mengalami sedikit naik menjadi Rp 400 juta, namun belum cukup membawa prospek positif bagi emiten yang menggarap proyek turnkey tahun depan. "Kalau membahas proyek turnkey, lebih ke operating cashflow emiten yang melemah, karena di proyek turnkey, pembayaran baru dilakukan setelah proyek selesai," kata Anthony kepada Kontan.co.id, Senin (17/12). Menurutnya, kenaikan anggaran infrastruktur di 2019, bakal memberikan dampak terhadap kinerja emiten konstruksi. Ini karena akan ada pertumbuhan kontrak baru yang tidak sepesat dulu (secara year on year).
Simak saham konstruksi yang direkomendasikan analis Sinarmas Sekuritas untuk 2019
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Analis Sinarmas Sekuritas Anthony Angkawijaya mengatakan, meskipun anggaran infrastruktur di APBN 2019 mengalami sedikit naik menjadi Rp 400 juta, namun belum cukup membawa prospek positif bagi emiten yang menggarap proyek turnkey tahun depan. "Kalau membahas proyek turnkey, lebih ke operating cashflow emiten yang melemah, karena di proyek turnkey, pembayaran baru dilakukan setelah proyek selesai," kata Anthony kepada Kontan.co.id, Senin (17/12). Menurutnya, kenaikan anggaran infrastruktur di 2019, bakal memberikan dampak terhadap kinerja emiten konstruksi. Ini karena akan ada pertumbuhan kontrak baru yang tidak sepesat dulu (secara year on year).