KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Kamis(24/10) ditutup menguat 1,3% ke level 6.339. MNC Sekuritas  melihat IHSG sudah berada pada MA200 dan sudah menutup gap yang terjadi pada bulan September lalu. Adapun IHSG membuat gap pada level 6.257-6.270 yang membuat IHSG rentan untuk terkoreksi.

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana merekomendasikan sejumlah saham untuk perdagangan hari ini, Jumat (25/10). "Saham-saham tersebut adalah LSIP, ASRI, GIAA, dan INCO," jelasnya, Jumat (25/10).

Secara teknikal saham LSIP menguat selama dua hari sehingga Herditya memperkirakanLSIP berpotensi untuk melanjutkan penguatannya kembali dengan target berada pada area Rp 1.475.

Herditya menyarankan investor lakukan buy on weakness saham LSIP  di rentang Rp 1.290-Rp 1.330 dengan target harga di Rp 1.410 dan Rp 1.475. Adapun level stoploss sahamnya di bawah Rp 1.240.

Baca Juga: Simak saham pilihan MNC Sekuritas untuk hari ini

Rekomendasi selanjutnya adalah saham ASRI. Herditya menjelaskan pada perdagangan Kamis (24/10) saham ASRI ditutup menguat 1,4%. Herditya melihat saham ASRI berpotensi untuk melanjutkan penguatannya.

Herditya merekomendasikan saham ASRI buy on weakness di rentang Rp 282-Rp 286 dengan target harga berjangka di Rp 300, Rp 306, dan Rp 320. Level stoploss saham yang harus diperhatikan di bawah Rp 272.

Herditya juga merekomendasikan saham GIAA yang posisi sahamnya saat ini menunjukkan  koreksinya sudah cenderung terbatas. Selanjutnya saham GIAA  diperkirakan menguat.

Herditya menyarankan investor lakukan buy on weakness saham GIAA di level Rp 565-Rp 585 dengan target harga berjangka di Rp 620, Rp 640, dan Rp 660. Adapun level stoploss saham ini di bawah 550.

Baca Juga: Simak rekomendasi Saham BJBR, INTP dan INKP untuk hari ini

Rekomendasi terakhir adalah saham INCO. Herditya melihat secara teknikal penguatan yang terjadi pada INCO kemarin menunjukkan rentan terhadap koreksi. Oleh karena itu, Herditya merekomendasikan saham INCO sell on strenght di level Rp 3.700-Rp 3.850.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi