KONTAN.CO.ID - Laju IHSG pada akhir pekan, mampu kembali bertengger di zona hijau. Meski sempat diselingi dengan adanya pelemahan. Seiring imbas variatifnya laju bursa saham Asia dan masih adanya aksi jual asing. Meski terjadi penguatan namun, harus kembali diuji ketahanannya. Pergerakan rupiah yang kembali menguat dan rilis data ekonomi dalam negeri yang stabil diharapkan dapat menjadi katalis positif bagi IHSG untuk dapat melanjutkan penguatannya. "Namun, tetap cermati berbagai sentimen dan antisipasi sentimen. Terutama dari berita-berita sektoral dan emiten, yang dapat membuat arah IHSG kembali bervariatif," terang Reza Priyambada Analis Binaartha Parama Sekuritas, dalam keterangan tertulis, Minggu (17/9).
Berikut ini, merupakan saham-saham pilihan versi Binaartha: 1. CPIN (2690). CPIN ditutup menguat di level 2.690 pada 15 September 2017.Adapun target harga pada level 2.850 dan 2.950 berhasil tercapai. Saat ini, harga berada di atas garis bawah dari
bollinger dan terdapat pola
tweezer bottom candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli.
“Akumulasi Beli” pada area level 2.660 -2.690,dengan target harga secara bertahap di level 2.800, 2.950 and 3.050. 2. INDF (8500). INDFditutup melemah di level 8.500 pada 15 September 2017. Adapun target harga pada level 8.475 berhasil tercapai. Saat ini, harga bertahan di area garis tengah dari
bollinger dan terdapat pola
bullish hammer candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli.
“Akumulasi Beli” pada level 8.425 –8.500,dengan target harga secara bertahap di level 8.450, 8.700 dan 8.800. 3. SRIL (342). SRIL ditutup stagnan di level 342 pada 15 September 2017. Saat ini, harga bertahan di area garis bawah dari
bollinger dan terdapat pola
tweezer bottom candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli.
“Akumulasi Beli” pada area level 336 –342,dengan target harga secara bertahap di level 368, 418 dan 496.
4. SSIA (600). SSIA ditutup stagnan di level 600 pada 15 September 2017. Adapun target price pada level 675 berhasil tercapai. Saat ini, terdapat pola
bullish spinning top candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. Selain itu, indikator RSI menunjukkan jenuh jual.
“Buy on Weakness” pada area level 585 –595,dengan target harga secara bertahap di level 615 dan 640. 5. TINS (870). TINS ditutup melemah di level 870 pada 15 September 2017. Adapun target harga pada level 780, 810 dan 890 berhasil tercapai.Saat ini, harga bertahan di atas garis bawah dari
bollinger dan terdapat pola
bullish inverted hammer yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli.
“Akumulasi Beli” pada area level 860–870,dengan target harga secara bertahap di level 910 dan 985. 6. WIKA (1875). WIKA ditutup melemah di level 1.795 pada 15 September 2017. Saat ini, terdapat pola
bullish tweezer bottom candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. Adapun indikator RSI menunjukkan jenuh jual.
“Buy on weakness” pada area level 1.780 –1.790,dengan target harga secara bertahap di level 1.940, 1.990, 2.110 dan 2.280. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati