KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Berbagai sentimen dari global maupun domestik diprediksi masih akan berlanjut dan membawa Indeks Harga Saham Gabungan (
IHSG) kembali berada di zona hijau pada perdagangan akhir pekan ini. Berdasarkan RTI, pada perdagangan Kamis (8/8)
IHSG ditutup menguat 1,14% ke level 6.274,67. Capaian tersebut, turut diikuti aksi
net buy dari investor asing di seluruh market, dengan nilai mencapai Rp 256,58 miliar.
Baca Juga: Perfoma Masih Bagus, Saham Indonesia di Indeks MSCI Tidak Berubah premium Kepala Riset Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi mengatakan, menguatnya indeks pada Kamis (8/8), didukung meredanya kekhawatiran pasar pada tensi perdagangan setelah Bank Sentral Rakyat China (POBC) menyatakan akan mengintervensi yuan. Aktivitas ekspor di China pun naik signifikan, bertolak belakang dengan ekspektasi. Aktivitas ekspor Juli naik 3,3% dan neraca perdagangan China tercatat surplus US$ 45,06 miliar. Naiknya aktivitas ekspor tersebut menurunkan kekhawatiran investor terhadap imbas dari tensi perang dagang antara AS-China, terhadap aktivitas perdagangan Negeri Tirai Bambu. "Sentimen eksternal masih akan mendorong penguatan indeks. Juga dari domestik, khususnya sentimen defisit transaksi berjalan (CAD)," kata Lanjar kepada Kontan.co.id, Kamis (8/8).
Baca Juga: IHSG berpeluang melemah, ini saham-saham rekomendasi Profindo Sekuritas Pelaku pasar memiliki ekspektasi bahwa CAD Tanah Air bakal membaik menuju kisaran US$ 5 miliar, dari sebelumnya US$ 7 miliar. Ekseptasi itu turut menggiring optimisme pasar dan diyakini bisa menghijaukan indeks. Sementara itu, harga CPO yang rebound mengiringi naiknya harga minyak mentah dunia, menjadi faktor utama yang membuat saham emiten produsen CPO menanjak signifikan. Harga minyak mentah naik setelah Arab Saudi menghubungi produsen minyak lainnya untuk membahas opsi membalikkan harga minyak yang sempat menyentuh ke level terendah tahun ini. "Akhir pekan ini, investor akan disajikan data tingkat inflasi China, aktivitas perdagangan di Jerman, hingga indeks harga produksi di AS," jelasnya.
Baca Juga: Wall Street melaju kencang, saham-saham teknologi diburu Untuk itu, pergerakan IHSG secara teknikal berhasil
break out kembali di atas Moving Average 200 hari dengan potensi menguji Moving Average 50 hari dikisaran 6.307. Adapun dari indikator stochastic pergerakannya cenderung lambat melakukan
crossing dan bergerak positif. Selanjutnya, indikator RSI mampu
break out rata-rata momentum dan bergerak menuju area
overbought. Sehingga, secara teknikal IHSG diperkirakan bakal kembali menguat menguji MA50 dengan rentang pergerakan 6.251-6.307 pada perdagangan Jumat (9/8). Adapun saham-saham yang cukup menarik secara teknikal menurut Reliance Sekuritas Indonesia yakni,
LSIP,
SIMP,
INKP,
TKIM,
MAIN,
INDF,
GGRM,
HMSP,
HOKI,
BBNI,
BBTN,
BNLI,
TOWR,
ASII,
UNTR, dan
ESSA. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati