KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kisah Soeratman Doearchman alias Eyang Ratman tak asing lagi di dunia investasi terutama pasar modal. Melalui wawancara singkat dengan Kontan, Eyang Ratman mengatakan di tengah situasi pasar yang tengah tertekan saat ini, bahkan IHSG telah turun 8,13% sejak awal tahun, justru kesempatan yang bagus untuk mencari saham-saham dengan fundamental yang bagus dan bervaluasi murah. Saat ini IHSG juga tertekan karena ada sentimen dari dalam negeri dan luar negeri. Saran Eyang untuk investor di tengah situasi ini? Saya kira justru ini merupakan suatu kesempatan besar bagi investor terutama ya. Karena sebetulnya, kalau kita melihat quote Warren Buffet misalnya justru pada saat seperti sekarang ini, market sedang jatuh, disarankan untuk mencari istilahnya mutiara dalam lumpur. Artinya lumpur itu kan IHSG lagi tertekan, nah mutiaranya cari perusahaan bagus. Karena kalau perusahan bagus itu, meskipun keadan IHSG tertekan, yang tertekan kan harga sahamnya tapi kinerja fundamentalnya dia tidak tertekan.
Simak saran dari Eyang Ratman menghadapi pasar modal yang tengah tertekan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kisah Soeratman Doearchman alias Eyang Ratman tak asing lagi di dunia investasi terutama pasar modal. Melalui wawancara singkat dengan Kontan, Eyang Ratman mengatakan di tengah situasi pasar yang tengah tertekan saat ini, bahkan IHSG telah turun 8,13% sejak awal tahun, justru kesempatan yang bagus untuk mencari saham-saham dengan fundamental yang bagus dan bervaluasi murah. Saat ini IHSG juga tertekan karena ada sentimen dari dalam negeri dan luar negeri. Saran Eyang untuk investor di tengah situasi ini? Saya kira justru ini merupakan suatu kesempatan besar bagi investor terutama ya. Karena sebetulnya, kalau kita melihat quote Warren Buffet misalnya justru pada saat seperti sekarang ini, market sedang jatuh, disarankan untuk mencari istilahnya mutiara dalam lumpur. Artinya lumpur itu kan IHSG lagi tertekan, nah mutiaranya cari perusahaan bagus. Karena kalau perusahan bagus itu, meskipun keadan IHSG tertekan, yang tertekan kan harga sahamnya tapi kinerja fundamentalnya dia tidak tertekan.