KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar memasuki era kenaikan suku bunga. Bank Sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve (The Fed), menaikkan suku bunga sebesar 75 basis points (bps) pada Kamis (22/9) dini hari. Langkah ini diikuti oleh Bank Indonesia. Pada Rapat Dewan Gubernur, Kamis (22/9), bank sentral Indonesia menaikkan suku bunga acuan BI 7 Days Reverse Repo Rate (BI-7DRRR) sebesar 50 bps menjadi 4,25%, dengan suku bunga deposit facility naik menjadi 3,5% dan suku bunga lending facility menjadi 5%. Kepala riset Aldiracita Sekuritas Agus Pramono mengatakan, investor harus meracik alokasi investasi yang defensif. Di tengah sentimen kenaikan suku bunga, investor bisa melirik saham-saham berbasis komoditas yang memang menjadi unggulan Indonesia seperti batubara dan juga minyak sawit mentah alias crude palm oil (CPO). Selain itu, investor juga bisa mencermati emiten telekomunikasi.
Simak Saran Racikan Portofolio di Tengah Era Kenaikan Suku Bunga
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar memasuki era kenaikan suku bunga. Bank Sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve (The Fed), menaikkan suku bunga sebesar 75 basis points (bps) pada Kamis (22/9) dini hari. Langkah ini diikuti oleh Bank Indonesia. Pada Rapat Dewan Gubernur, Kamis (22/9), bank sentral Indonesia menaikkan suku bunga acuan BI 7 Days Reverse Repo Rate (BI-7DRRR) sebesar 50 bps menjadi 4,25%, dengan suku bunga deposit facility naik menjadi 3,5% dan suku bunga lending facility menjadi 5%. Kepala riset Aldiracita Sekuritas Agus Pramono mengatakan, investor harus meracik alokasi investasi yang defensif. Di tengah sentimen kenaikan suku bunga, investor bisa melirik saham-saham berbasis komoditas yang memang menjadi unggulan Indonesia seperti batubara dan juga minyak sawit mentah alias crude palm oil (CPO). Selain itu, investor juga bisa mencermati emiten telekomunikasi.