Simak sentimen yang akan mempengaruhi pergerakan Timah (TINS) di tahun ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Cuaca yang baik serta didukung oleh harga timah yang terus naik dinilai akan menjadi sentimen positif dari PT Timah Tbk (TINS) untuk bergerak di tahun ini.

Analis BRI Danareksa Sekuritas Stefanus Darmagiri dalam risetnya yang dirilis pada 7 Mei 2021, menilai kondisi cuaca yang baik memasuki musim kemarau akan membantu perusahaan untuk lebih meningkatkan produksinya.

Selain itu, dengan harga timah yang saat ini solid bahkan di perdagangan Kamis (8/7) harga timah LME berada di angka US$ 31.685 per ton dinilai akan mendukung laba tahun 2021 yang diperkirakan mencapai Rp 311 miliar, dari kerugian yang mencapai Rp 341 miliar tahun lalu.


Akan tetapi, Stefanus menilai pendapatan TINS akan turun menjadi Rp 12,7 triliun, atau turun sebanyak 16,27% dari Rp 15,2 triliun 2020.

Baca Juga: Simak rekomendasi 2 analis ini untuk saham Timah (TINS)

Sentimen yang dapat mengangkat kinerja TINS di tahun ini, menurut Stefanus ada pada harga timah olahan dan volume produksi yang lebih baik dari perkiraan. Senada dengan Stefanus, Juan menilai bahwa pendapatan TINS akan turun sebanyak 15,4% ke level Rp 12,87 triliun.

Untuk sentimen negatif, Analis Panin sekuritas Juan Oktavianus dalam risetnya yang dirilis pada 23 Maret 2021, menilai apabila ditundanya smelter TSL ke tahun 2022, dan masih tingginya tingkat utang TINS, ini menurutnya akan menekan laba.

 
TINS Chart by TradingView

Sementara itu, Hasan melihat, kurangnya kontainer pengiriman akan terus membuat konsumen frustasi dan akan beralih ke pasar spot untuk mengamankan timah.

Analis Danareksa Sekuritas Thomas Radityo dalam risetnya yang dirilis pada 10 Mei 2021 menilai sentimen naiknya harga timah, performa operasional yang baik sehingga meningkatkan volume penjualan, dan biaya efisien dapat meningkatkan harga saham TINS sampai 10,8%.

Analis Erdhika Elit sekuritas Ivan Kasulthan menilai saham TINS saat ini msih bergerak konsolidasi dalam jangka waktu pendek. Selain itu, menurutnya rata-rata volume transaksi masih sepi jika dibandingkan dengan awal tahun.

“Yang mana pada awal tahun bergerak menguat cukup signifkan disertai volume yang cukup ramai juga,” katanya.

Baca Juga: Kenaikan Harga Jual Mengerek Prospek Saham Timah (TINS)

Ia juga melihat pergerakan harga komoditas acuan dari timah yg cenderung uptrend dari awal tahun ini sampai sekarang, dan saat ini ia menilai masih ada potensi untuk TINS mengalami penguatan hingga akhir tahun ini, jika harga komoditas terus meningkat.

Di akhir tahun Ivan perkirakan harga saham TINS akan mampu menguat ke level Rp 1.900 – Rp 2.000 per saham, dengan rekomendasi speculative buy.

Stefanus dan Juan merekomendasikan hold saham TINS, dengan target harga Rp 1.700 per saham. Sedangkan, Thomas merekomendasikan beli dengan target harga Rp 2.000 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto