KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan rupiah pada perdagangan hari ini kurang kurang memuaskan. Rupiah di pasar spot pun tak berdaya setelah ditutup melemah 0,17% ke level Rp 14.725 per dolar Amerika Serikat (AS) pada Selasa (13/10). 

Tak hanya di pasar spot, rupiah juga keok di kurs tengah Bank Indonesia (BI). Mata uang Garuda ini ditutup di level Rp 14.793 per dolar AS. Artinya, rupiah di kurs JISDOR melemah 0,32%.

Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengungkapkan, rupiah melemah tipis jelang pengumuman Bank Indonesia (BI) terkait suku bunga. Selain itu, rupiah pun sudah mendapat tekanan di awal perdagangan karena sentimen risk-off dari berita salah satu pengembang vaksin virus corona (Covid-19). 

Lapkeu GoTo 2024: Pendapatan Naik, Beban Turun, Rugi Turun 94%

Baca Juga: Kombinasi sentimen eksternal dan internal bakal seret rupiah pada Rabu (14/10)

“Dalam laporannya, salah satu pengembang vaksin menunda perkembangan vaksin setelah salah satu pasien jatuh sakit. Sentimen ini tidak terlalu berdampak signifikan pada pasar Asia pada umumnya,” ungkap Josua ketika dihubungi Kontan.co.id, Selasa (13/10).

Josua memperkirakan, pada perdagangan Rabu (14/10), rupiah punya kecenderungan untuk menguat. Hal ini didorong oleh sentimen dari dalam negeri, yakni keputusan BI yang masih akan melanjutkan kebijakan quantitative easing (QE) tanpa perlu menurunkan suku bunga di jangka pendek. 

Dus, Josua menghitung rupiah akan bergerak pada kisaran Rp 14.675 - Rp 14.775 per dolar AS pada perdagangan besok.

Selanjutnya: Tahan suku bunga di level 4%, Gubernur BI beberkan pertimbangan BI

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari