KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tekanan dari eksternal masih membayangi pergerakan rupiah. Dus, mata uang Garuda diprediksi melemah pada perdagangan hari ini (29/1). Pada Jumat ((26/1), rupiah spot ditutup di level Rp 15.825 per dolar Amerika Serikat (AS). Ini membuat rupiah spot menguat tipis 0,006% dibanding penutupan hari sebelumnya di Rp 15.826 per dolar AS. Pengamat Komoditas dan Mata Uang Lukman Leong mengatakan, penguatan rupiah didorong intervensi Bank Indonesia (BI) yang menjaga rupiah di bawah Rp 16.000. Padahal secara sentimen, kata Lukman, rupiah masih tertekan faktor eksternal.
Karenanya, ia menilai rupiah berpotensi melemah pada hari ini (29/1). Lukman memaparkan, penguatan dolar AS akhir-akhir ini menyusul serentetan data ekonomi AS yang lebih kuat. Teranyar, data PDB AS yang lebih baik pada akhir pekan kemarin. Baca Juga: Begini Prospek Rupiah Usai Tembus ke Level Rp 15.800 Per Dolar AS "Namun pelemahan akan terbatas, mengingat investor masih akan wait and see menantikan beberapa data ekonomi penting dan pertemuan FOMC," ujarnya kepada Kontan.co.id, Minggu (28/1). Meski demikian, lanjut Lukman, rupiah masih berpotensi menguat apabila BI kembali mengintervensi. Selain itu, kabar stimulus dari China juga dinilai dapat memberikan dukungan pada rupiah.