Simak sentimen yang menyeret rupiah ke Rp 14.243 per dolar AS pada hari ini (20/9)



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Pergerakan rupiah di awal pekan ini kembali tak bertenaga. Senin (20/9), rupiah spot melemah 0,14%, dan ditutup di level Rp 14.243 per dolar Amerika Serikat (AS). Sementara itu, rupiah Jisdor turun 0,13% ke level Rp 14.251 per dolar AS.

Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, penguatan dolar AS terjadi setelah merebaknya kasus utang perusahaan China Evergrande. Keperkasaan the greenback pun bertambah karena investor menanti pengumuman pengurangan pembelian obligasi dari Federal Reserve (The Fed).

Diketahui, pengembang raksasa China Evergrande memiliki utang jumbo, nilainya sekitar US$ 300 miliar. Selain terlilit utang, Evergrande juga harus membayar bunga obligasi sebesar US$ 83,5 juta, yang jatuh tempo pada Kamis (23/9).


Saat ini, Evergrande dikabarkan hanya bisa membayar utang kepada beberapa investor dalam bentuk real estat. Ini memicu penjualan di pengembang lain dan pemberi pinjamannya.

Baca Juga: Tak bertenaga, rupiah Jisdor melemah ke Rp 14.251 per dolar AS pada Senin (20/9)

“Ketakutannya adalah bahwa tanpa bailout, keruntuhan yang berantakan atau likuidasi bergejolak melalui sektor properti China pada saat pertumbuhan sudah terlihat rapuh,” jelas Ibrahim.

Dari dalam negeri, dia bilang, perpanjangan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 4, 3, dan 2 di Jawa-Bali yang berakhir di hari ini, juga jadi sentimen. Pelaku pasar masih menebak pengumuman baru terkait PPKM.

“Melihat dari tren sebelumnya, bakal ada perpanjangan pemberlakuan PPKM. Besar kemungkinan banyak terjadi penurunan level PPKM di sejumlah wilayah Indonesia. Hal ini tidak terlepas dari penurunan sejumlah kasus yang dinilai signifikan,” jelas dia dalam rilis harian yang diterima Kontan.co.id, hari ini.

Ibrahim pun memperkirakan, rupiah kembali melemah dan bergerak dalam rentang Rp 14.230 – Rp 14.270 per dolar AS untuk besok (21/9)

Selanjutnya: BNI terbitkan obligasi perpetual US$ 600 Juta dengan kupon 4,3%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari