Simak siasat Lippo Karawaci menghindari rugi kurs



JAKARTA. Gejolak kurs yang terjadi beberapa waktu belakangan membuat emiten yang memiliki eksposur tinggi atas dolar Amerika Serikat (AS) harus memutar otak agar usahanya tak tergerus rugi kurs.

Nah, salah satu emiten yang memiliki eksposur cukup tinggi terhadap mata uang Uwak Sam itu adalah PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR). Perusahaan milik Group Lippo ini, melakukan lindung nilai (hedging) terhadap seluruh nilai pokok obligasi bedenominasi dolar hingga masa jatuh tempo.

Awalnya, LPKR menentukan level rupiah di level Rp 11.500 per dolar AS sebagai acuan hedging. Mengingat, kurs rupiah terus bergerak melemah di atas Rp 11.500 per dolar AS, manajemen LPKR akhirnya memutuskan menaikkan level dasar hedging menjadi Rp 12.500 per dollar AS.


"Ini dilakukan agar utang kami tidak membengkak, karena depresiasi rupiah terhadap dollar AS yang jika suatu saat mencapai Rp 12.500 per dolar AS," ujar Danang Kemayan Jati, Kepala Komunikasi Perusahaan Lippo Karawaci, Rabu (9/10). 

Berdasarkan laporan keuangan LPKR per akhir Juni 2013, utang obligasi perseroan mencapai US$ 653,3 juta. Sekadar informasi saja, berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia, kurs rupiah perdagangan hari ini ada di level Rp 11.540 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri