Simak skenario kenaikan BBM subsidi ala BI



JAKARTA. Bank Indonesia (BI) telah menghitung dampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Perhitungan bukan hanya efek ke inflasi, namun juga terhadap kenaikan pertumbuhan ekonomi.

BI mengaku telah membuat beberapa skenario efek kenaikan BBM pada tahun depan. Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Moneter BI Juda Agung mengatakan, apabila kenaikan harga BBM subsidi dilakukan sebesar Rp 2.000 per liter tahun depan, maka akan tambahan inflasi sebesar 2,11%.

Selain itu juga akan ada efek ke Produk Domestik Bruto (PDB), dengan kenaikan 0,06%. "Ini dengan asumsi ada pengalihan 50% anggaran subsidi untuk infrastruktur. Akan nambah perbaikan di PDB 2015," ujar Juda, Selasa (23/9). Dengan kenaikan sebesar Rp 2.000 per liter, maka konsumsi volume minyak bersubsidi sebesar 46,1 juta kiloliter.


Sedangkan dengan kenaikan sebesar Rp 3.000 per liter, akan terjadi tambahan inflasi sebesar 3,16%. Juga terjadi tambahan pertumbuhan  0,5%. Tentu saja ini dengan asumsi 50% anggaran subsidi dialihkan untuk infrastruktur. Sedangkan untuk volume subsidinya sendiri sebesar 45 juta kiloliter.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Uji Agung Santosa