Simak Strategi Bahana TCW Cetak Kinerja Positif pada Reksadana Saham Syariah



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produk reksadana saham milik Bahana TCW berhasil cetak kinerja moncer di tahun ini. Adalah, Bahana Icon Syariah Kelas G yang mampu mencetak kinerja positif di tengah lesunya kinerja reksadana saham sepanjang semester I 2024. Produk tersebut mencatatkan return sebesar 1,44% sejak awal tahun (Ytd).

Berdasarkan data Infovesta, kinerja reksadana saham tercatat turun 7,58% Ytd. Sementara, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga tercatat koreksi 2,88% secara year to date.

Direktur Bahana TCW Doni Firdaus mengatakan, keberhasilannya didorong oleh strategi investasi yang berfokus pada sektor-sektor sesuai prinsip syariah, seperti industri non-keuangan dan infrastruktur. Pihaknya menghindari risiko terkait sektor perbankan konvensional yang rentan terhadap suku bunga tinggi dan dinamika kredit.


"ICON-G berhasil mencatat return 1,65% pada kuartal II-2024 dan 1,44% secara Ytd, melampaui kinerja benchmark ISSI Index, yang merupakan indeks saham syariah di Indonesia," ujarnya kepada Kontan.co.id, Rabu (3/7).

Baca Juga: Kinerja Reksadana Pendapatan Tetap Diproyeksi Tumbuh Positif, Cermati Sentimennya

Adapun ICON-G berisikan saham dari sektor-sektor energi, consumer cyclical, infrastruktur dan telko. Misalnya, ADRO, TLKM, UNVR, INTP, dan UNTR.

Doni menyebut, sektor-sektor tersebut tetap menarik untuk dipertimbangkan hingga akhir tahun ini. Ia meyakini kebijakan pemerintah yang mendukung infrastruktur akan menjadi katalis penting bagi sektor infrastruktur, sementara sektor consumer cyclical dapat mengalami pertumbuhan berkat pemulihan ekonomi dan meningkatnya belanja konsumen.

"Meskipun pasar saham dapat mengalami volatilitas, kami melihat penurunan sebagai kesempatan untuk memasuki pasar dengan strategi investasi yang berkelanjutan," paparnya.

Oleh sebab itu, ia memproyeksikan ICON-G akan mampu mencetak return positif hingga akhir tahun. Diperkirakan return yang berhasil diperoleh sekitar 5%-6% hingga akhir tahun.

Proyeksi tersebut didasarkan pada evaluasi kondisi pasar saat ini yang mendukung, termasuk pemulihan ekonomi yang stabil dan dukungan kebijakan pemerintah terhadap sektor pasar modal.

"Dengan fokus pada sektor-sektor utama dalam portofolio seperti consumer cyclical, infrastruktur, dan energi yang menunjukkan performa yang solid, reksadana saham syariah ini memberikan kesempatan menarik bagi investor yang mencari pertumbuhan investasi yang konsisten di tengah dinamika pasar yang berfluktuasi," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari