Simak strategi Bank Danamon pasca merger



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) tengah merampungkan proses merger dengan PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk (BBNP). Meski demikian, Direktur Danamon Satinder Pal Singh Ahluwalia telah menyatakan Bank Danamon telah menyiapkan beberapa strategi bisnis pasca merger.

"Kalau dilihat dari portofolio loan mereka (BNP) mungkin tak terlalu besar sekitar Rp 5 triliun hingga Rp 6 triliun. Sementara kami sudah di atas Rp 100 triliun, mungkin kontribusinya hanya 5%. Namun mereka punya portofolio yang bagus di Jawa Barat, Bandung. Ini yang bisa dimanfaatkan," kata Satinder usai paparan kinerja Danamon 2018, Rabu (20/2) di Jakarta.

Basis nasabah BNP yang terutama berada di Jawa Barat dengan dominasi sektor industri tekstil akan dimanfaatkan Danamon untuk cross selling pembiayaan perdagangan. Terlebih, Danamon juga berharap dapat menawarkan kredit perumahan, kredit kendaraan, dan kartu kredit di saat bersamaan.


"Tim bisnis sudah ada dan sudah mendiskusikan rencana bisnis mendatang Namun saat ini kami masih fokus di aspek legal dan organisasi terkait merger," sambungnya.

Dalam kesempatan yang sama Direktur Danamon Rita Mirasari belum bisa memastikan apakah aksi merger ini bisa membuat Bank Danamon naik kelas ke Bank Imum Kelompok Usaha (BUKU) IV. Padahal, potensi menuju BUKU IV sangat terbuka.

"Itu kan berdasarkan modal ya? Kalau bisa mencukupi sampai Rp 30 triliun ya otomatis bisa masuk BUKU IV. Tapi ya nanti kita lihat saja, soalnya masih banyak aspek lain yang mesti dihitung-hitung," katanya.

Sementara posisi modal inti Danamon hingga September 2018 telah mencapai Rp 28,55 triliun. Sementara pada periode yang sama modal inti BNP senilai Rp 1,27 triliun. Dikalkulasi, totalnya menjadi Rp 29,82 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi