Simak strategi bisnis Ancora Indonesia Resources (OKAS) di tahun ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Ancora Indonesia Resources Tbk (OKAS) optimistis mampu meraih pendapatan hingga US$ 170 juta pada tahun ini. Penopang utama kinerja OKAS masih berasal dari lini bisnis amonia nitrat.

Direktur Utama OKAS Rolaw P. Samosir memproyeksikan, 33% dari pendapatan konsolidasi OKAS di tahun ini berasal dari hasil produksi amonia nitrat yang dikelola anak usahanya, yakni PT Multi Nitrotama Kimia (MNK). Sementara 13% lainnya dari hasil perdagangan atau trading amonia nitrat.

“Kontribusi pendapatan Ancora yang berasal dari amonia nitrat bisa mencapai 46%,” kata dia, Rabu (4/3).


Baca Juga: Lanjutkan ekspansi, Ancora Indonesia Resources (OKAS) kucurkan capex US$ 8,5 juta

Produksi amonia nitrat OKAS pun masih positif. Hingga akhir tahun kemarin, perusahaan ini telah memproduksi amonia nitrat sebesar 116.462 metrik ton atau naik 24% (yoy) dari tahun sebelumnya sebesar 94.215 metrik ton.

Tahun ini, produksi amonia nitrat OKAS diprediksi sebesar 123.977 metrik ton. Manajemen OKAS tidak ingin muluk-muluk menggenjot produksi amonia nitrat di tahun ini. Alasannya, di saat yang sama perusahaan juga terus mengembangkan bisnis asam nitrat. Produk ini tak lain dan tak bukan merupakan produk setengah jadi dari amonia nitrat.

Rolaw menilai, asam nitrat sangat berpotensi untuk meningkatkan kinerja OKAS di masa mendatang. “Marjin asam nitrat lebih bagus dibandingkan amonia nitrat karena permintaannya besar dari pemilik smelter, meski tidak semua smelter menggunakan asam nitrat,” ungkap dia.

Ia menyebut, tahun lalu produksi asam nitrat OKAS hanya mencapai 2.000 metrik ton. Sedangkan di tahun ini ada kemungkinan produksi asam nitrat tumbuh sampai 6.000 metrik ton.

Asal tahu saja, per kuartal tiga tahun lalu, penjualan asam nitrat OKAS baru mencapai US$ 1,18 juta. Jumlah tersebut kalah jauh dibandingkan penjualan amonia nitrat yang menembus US$ 39,86 juta. Hasil ini juga belum termasuk penjualan amonia nitrat OKAS yang diperoleh dari trading yang mencapai US$ 17,70 juta.

Baca Juga: Ancora Indonesia (OKAS) targetkan produksi emas dimulai pada semester II 2021

Selain diversifikasi produk bahan kimia, OKAS juga berupaya memperkuat bisnis jasa energi dari anak usahanya yaitu PT Bormindo Nusantara. Rolaw berharap, Bormindo tidak akan bergantung pada satu pelanggan besar saja, melainkan juga bisa terus mencari potensi pasar baru sembari mempertahankan pasar yang sudah ada.

Di sisi lain, manajemen OKAS juga mengupayakan diversifikasi jasa layanan energi pada Bormindo. Dalam praktiknya, Bormindo diharapkan tidak hanya fokus pada jasa migas saja, tapi juga panas bumi dan tambang mineral.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari