KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT United Tractors Tbk (
UNTR) bakal fokus mendukung bisnis sektor kontraktor pertambangan untuk tahun ini. Tak ayal, UNTR pun bakal menambah armada alat berat baru untuk menopang bisnis PT Pamapersada Nusantara (PAMA), anak usaha yang bergerak di sektor kontraktor pertambangan. Asal tahu saja, di 2023 UNTR menyiapkan belanja modal senilai US$ 1 miliar atau kurang lebih Rp 15,5 triliun (Kurs Rp 15.500 per dolar AS), di mana sebesar US$ 800 juta hingga US$ 900 juta dialokasikan untuk mengganti alat berat yang telah usang serta rekondisi alat berat. Sekretaris Perusahaan UNTR, Sara K Loebis menjelaskan, sebagai kontraktor tambang, Pamapersada Nusantara menggunakan ratusan armada alat berat untuk melakukan pengupasan tanah dan ekstrasi batu bara.
Baca Juga: United Tractors (UNTR) Siapkan Capex US$ 1 Miliar di 2023, Ini Penggunaannya “Sudah pasti sebagian dari alat-alat ini sudah habis usia pakainya dan perlu diganti atau direkondisi. Ini lah yang akan diganti dengan alat-alat yang baru supaya produktivitas kontraktor tetap optimum dan dapat mencapai target produksi yang sudah ditetapkan,” jelasnya kepada Kontan.co.id, Selasa (10/1). Sara mengemukakan saat ini Pamapersada Nusantara mengoperasikan sekitar 4.000an alat berat. Namun sayang dia tidak bisa memerinci berapa banyak yang sudah usang dan perlu diganti. Yang terang, di sepanjang 2023 UNTR memasang target optimistis di segmen kontraktor tambang di mana produksi batubara pada tahun 2022 diperkirakan sekitar 117 juta ton, dengan volume overburden (OB) removal sekitar 970 juta bank cubic meter (bcm). Sementara untuk tahun 2023, baik produksi batubara maupun volume OB diperkirakan bisa meningkat sekitar 4%-5%.
Adapun volume penjualan batubara pada 2022 ditaksir bisa mencapai angka sekitar 9 juta ton. Sementara tahun 2023 volume penjualan batubara diperkirakan bisa meningkat hingga 5%. Selain itu, penjualan alat berat berat Komatsu diproyeksikan mencapai 5.700 unit, cenderung flat dari tahun lalu. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari