Simak Strategi Emiten Rumah Sakit untuk Genjot Kinerja di Tahun 2023



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten rumah sakit siap memacu ekspansi untuk mendorong kinerja di 2023. Mulai dari menambah jumlah rumah sakit (RS) hingga meningkatkan varian pelayanan pasien.  

Misalnya, PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) yang tengah membangun dua rumah sakit anyar di Ciawi, Bogor dan Aceh. Selain itu. Pengelola RS Hermina ini juga menyasar Ibu Kota Nusantara (IKN).

"RS Hermina di IKN masih dalam proses, setelah ekspose rencana pembangunan. Nilai investasinya mencapai Rp 250 miliar," kata Hasmoro, Direktur Utama Medikaloka Hermina kepada Kontan, (7/2).


Sementara itu, PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) pada Januari 2023 baru saja membuka dua rumah sakit baru. Kedua rumah sakit anyar ini terletak di Pamulang dan Slawi.

Head of Investor Relations Mitra Keluarga Karyasehat, Aditya Widjaja menjelaskan menambahkan saat ini tengah membangun RS yang 30 di Grand Wisata, Bekasi, yang diharapkan selesai kuartal IV-2023.

Baca Juga: Rekomendasi Saham Medikaloka Hermina (HEAL) Saat Kasus Covid Melandai

"Disamping itu, pada kuartal dua tahun ini, kami berencana akan mulai pembangunan RS ke 31 dan 32 yang bisa dibuka pada 2024 nanti," tuturnya.

Untuk penambahan rumah sakit baru dan peningkatan layanan itu, Aditya menyebut perseroan mengalokasikan belanja modal alias capital expenditure (capex) sekitar Rp 750 miliar-Rp 800 miliar.

"Capex senilai Rp 750 miliar-Rp 800 miliar di 2023 untuk pembangunan RS baru dan pembelian alat-alat bagi RS eksisting," imbuh dia.

Serupa, Head of Media and Public Relations PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) Jimmy Rambing menuturkan, perusahaan berencana untuk melanjutkan ekspansi sebelumnya dengan menambah satu sampai dua rumah sakit baru.

Jimmy bilang perseroan akan mengembangkan program medis seperti kardiologi, onkologi, neurologi, urologi dan transplantasi ginjal, serta IVF (in vitro fertilization) alias bayi tabung.

Saham Pilihan

Research Analyst Muhammad MNC Sekuritas Rudy Setiawan dalam risetnya menilai saat ini masyarakat kelas menengah ke atas masih lebih memilih untuk berobat ke luar negeri.

Sebagai contoh dari total 14.800 pasien di Korea Selatan pada 2021, tercatat bahwa sekitar 1.500 pasien merupakan warga negara Indonesia. Ini menunjukkan fasilitas kesehatan di luar negeri masih lebih unggul.

 
MIKA Chart by TradingView

"Selain itu, pemerintah masih fokus pada penambahan tempat tidur rumah sakit dan RS Tipe B dan C daripada meningkatkan fasilitas kesehatannya," papar Rudy.  
Rudy memilih HEAL dan MIKA sebagai top picks dengan rekomendasi beli. MNC Sekuritas memasang target harga HEAL di Rp 1.730 per saham dan MIKA dengan target harga Rp 3.160 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari