Simak Strategi Garuda Indonesia (GIAA) untuk Kembali Bersinar di Tahun 2023



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) terus bergeliat untuk kembali menyehatkan kinerja fundamental keuangannya. Salah satunya dengan mengoptimalkan beban dan meningkatkan trafik penerbangan.   

Terbaru, 17 Januari 2023 nilai outstanding EBA Mandiri GIAA01 mencapai Rp 935,32 miliar. Mengacu keterbukaan informasi, jangka waktu pembayaran kewajiban ini diperpanjang menjadi 31 Desember 2032. 

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menyebut akan terus menerapkan basis pendekatan cost leadership dalam pengelolaan beban usaha.


Menurutnya upaya ini dilakukan untuk memaksimalkan komitmen kami dalam pemenuhan kewajiban usaha kepada seluruh kreditur. Salah satunya lewat ketersediaan sinking fund.

Baca Juga: Begini Penjelasan Garuda Indonesia (GIAA) Dampak Gugatan atas Greylag kepada BEI

"Melalui ketersediaan sinking fund yang proporsional mengacu pada Perjanjian Perdamaian yang telah mendapatkan putusan homologasi," jelas Irfan kepada Kontan, baru-baru ini.

Khusus untuk tahun ini, Irfan bilang Garuda Indonesia akan fokus mengoptimalkan aspek profitabilitas. Salah satunya dengan memperluas jaringan penerbangan salah satunya Jakarta dan Bali.

Diharapkan ini bisa mendorong peningkatan trafik penerbangan domestik maupun penerbangan inbound internasional. Seiringan dengan itu, GIAA berharap alat produksi yang dijalankan GIAA naik.

 
GIAA Chart by TradingView

"Secara bertahap selaras dengan peningkatan alat produksi yang kami proyeksikan akan tumbuh sedikitnya 20% di 2023 ini," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari