Simak Strategi Garudafood (GOOD) yang Targetkan Penjualan Naik Dua Digit di 2023



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD) bidik pertumbuhan penjualan atau pendapatan tetap terjaga di dua digit pada tahun 2023. Hal ini melihat tren penjualan pada tahun 2022 lalu yang konsisten bertumbuh.

Garudafood bahkan optimistis kinerja penjualan dan laba akan tumbuh lebih baik di tahun 2023, yang ditopang oleh penjualan produk makanan ringan dan biskuitnya.

Satu dari strategi perseroan untuk meningkatkan penjualan adalah dengan memanfaatkan momentum Ramadan dan Lebaran tahun ini.


“Kami membidik pertumbuhan penjualan minimal 10% pada momen Ramadan dan Idul Fitri tahun ini. Penjualan seasonal sendiri berkontribusi sebesar 10% terhadap penjualan produk Garudafood," kata Head of Corporate Communication & Relations Garudafood, Dian Astriana kepada Kontan kemarin.

Untuk mencapai target tersebut, Dian membeberkan strategi perseroan. Satunya adalah Garudafood telah menyiapkan produk biskuit seasonal yang sangat diminati sebagai sajian khusus dan hantaran ke kerabat dekat.

Produk biskuit seasonal ini di antaranya adalah produk dalam kemasan toples (Gery Butter Cookies dan Gery Egg Roll) dan kemasan kaleng seperti Chocolatos Dark Premium Edition, Chocolatos Gold Edition, Chocolatos Hollanda Wafer, Gery Hollanda Butter Cookies serta Gery Wafer Roll dan Ekstrudat.

Baca Juga: Garudafood (GOOD) Bidik Pertumbuhan Penjualan 10% Selama Ramadan dan Lebaran

"Selain itu salah satu strategi kami untuk mengoptimalkan penjualan produk seasonal adalah melalui penjualan daring bekerja sama dengan beberapa marketplace untuk menggarap channel B2B dan B2C yang lebih luas," kata Dian.

Dian juga mengatakan peran Platform E-commerce sangat membantu dalam mempromosikan dan menjual produk seasonal/festive yang dikemas menjadi hampers selama Ramadan.

Hal ini tentunya mempermudah konsumen dalam mengirim bingkisan ke relasi atau sanak saudara secara online. Dan penjualannya saat ini menjelang 2 bulan sebelum Ramadan sudah menunjukkan tren yang sangat baik.

Sebelumnya Garudafood juga menyampaikan rencananya untuk meluncurkan produk baru di tahun 2023 serta akan mengoptimalkan penjualan ekspornya di pasar China. Maklum saja China saat ini sudah tidak lagi menerapkan kebijakan lockdown.

Rencana peluncuran produk baru juga ditujukan untuk menjaga momentum pertumbuhan penjualan dan meningkatkan produktivitas dan efisiensi operasional perusahaan.

Sepanjang tahun 2022, Garudafood berhasil mengantongi penjualan sebesar Rp10,51 triliun, jumlah ini naik 19,44% secara tahunan (YoY) dari sebelumnya Rp8,79 triliun pada 2021.

 
GOOD Chart by TradingView

Pertumbuhan penjualan Garudafood ditopang oleh penjualan domestik sebesar Rp 10,9 triliun, dan penjualan ekspor sebesar Rp 412.15 miliar.

Sementara itu beban pokok penjualan Garudafood juga tercatat naik 23,10% secara tahunan (YoY) menjadi Rp7,85 triliun, dari sebelumnya Rp6,37 triliun pada 2021.

Penyebab terjadinya kenaikan beban pokok penjualan berasal dari beban biaya bahan baku yang naik tajam 31,03% secara tahunan menjadi Rp5,23 triliun di 2022, dari sebelumnya Rp3,99 triliun di 2021.

Sehingga Garudafood mencatatkan laba bersih dapat meningkat tipis sebesar 0,08% secara tahunan (YoY) menjadi Rp425,20 miliar, dari sebelumnya Rp424,82 miliar pada 2021.

Adapun total liabilitas Garudafood sampai akhir 2022 adalah sebesar Rp3,97 triliun. Sementara itu, total ekuitas sebesar Rp3,35 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari