KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah saham sukses menutup tahun 2023 dengan lonjakan harga, hingga memimpin pergerakan indeks
(leader). Berbeda nasib, tak sedikit yang harganya menukik, sehingga mengisi daftar saham yang kinerjanya tertinggal
(laggard). Di deretan saham
leader, empat bank
big caps (
BMRI,
BBRI,
BBCA, dan
BBNI) masih konsisten mengisi daftar 10 besar. Bersamaan dengan itu, muncul saham baru (
AMMN) dan saham milik Prajogo Pangestu (
BREN,
TPIA,
CUAN,
BRPT) yang menembus ranking atas saham
leader pada tahun 2023. Sedangkan emiten energi dan tambang mendominasi daftar saham
laggard. Ada saham batubara
ADRO,
BYAN, dan
BUMI, saham mineral
MDKA dan
MBMA, serta saham
PGAS. Selain itu, ada dari sektor kesehatan (
KLBF), teknologi (
EMTK) dan
consumer (
UNVR).
Equity Research Analyst Kiwoom Sekuritas Indonesia, Abdul Azis Setyo Wibowo mengamati, kinerja saham
leader dan
laggard tersebut tak lepas dari rotasi sektor yang terjadi pada tahun lalu. Contohnya kinerja saham energi dan tambang yang melandai, sejalan dengan penurunan harga komoditas. Sementara untuk empat bank
big caps, kinerjanya masih apik sesuai ekspektasi.
Baca Juga: IHSG Melemah di Awal Perdagangan Rabu (3/1), Sektor Energi Turun Paling Dalam Catatan untuk saham Prajogo Pangestu, penguatan harganya lebih terdorong euforia pasar dan sentimen terhadap aksi korporasi yang dilakukannya. "(Saham
leader dan
laggard) umumnya akan menyesuaikan bagaimana kinerja sektornya," kata Azis kepada Kontan.co.id, Selasa (2/1). Head of Research Mega Capital Sekuritas (InvestasiKu) Cheril Tanuwijaya sepakat, sentimen sektoral dan antusias pasar menjadi faktor penting pergeseran posisi saham
leader dan
laggard. Selain harga komoditas pada saham energi dan tambang, ada faktor pelemahan nilai tukar yang memengaruhi kinerja emiten kesehatan, dan kenaikan suku bunga yang menjadi sentimen pada sektor teknologi. "(Saham) yang
leader juga sejalan dengan antusiasme pasar menyambut IPO
(Initial Public Offering) dan emiten tersebut dipercayai oleh pasar punya prospek cerah seiring penerapan ekonomi hijau di masa depan," imbuh Cheril.
Baca Juga: IHSG Bisa Menguat Rabu (3/1), Ini Rekomendasi Saham BBCA, PTBA, ASII, & ADRO Strategi & Rekomendasi untuk Tahun Ini
Pada perdagangan perdana tahun ini, Selasa (2/1), sejumlah saham tetap bertahan di posisi
leader, yakni TPIA, BMRI, BREN, BRPT dan TLKM. Menariknya, saham ADRO dan BUMI yang sebelumnya
laggard, kini melaju ke deretan atas saham
leader. Founder WH-Project William Hartanto mengamati, situasi ini wajar terjadi. Pertama, sejumlah saham
leader seperti BREN, TPIA, BMRI dan BRPT sejauh ini masih dalam tren menguat. Kedua, saham
laggard punya potensi
rebound di awal tahun lantaran masih ada kelanjutan dari
window dressing. Namun sebaliknya, saham
leader punya peluang turun akibat aksi
profit taking. "Masih ada
window dressing lanjutan di bulan Januari, biasanya saham-saham
laggard dianggap menarik karena faktor ketinggalan (tren kenaikan harganya), kebetulan
laggard tahun lalu dari pertambangan," terang William.
Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham PGEO, MYOR, dan BSDE dari Ajaib Sekuritas, Rabu (3/1) Kepala Riset Praus Capital Marolop Alfred Nainggolan menambahkan, saham
laggard emiten komoditas berpotensi mengalami kenaikan harga. Apalagi, penurunan harga saham yang cukup dalam pada tahun lalu bisa membuat rasio
dividend yield menjadi lebih menarik. "Hal ini akan meningkatkan minat terhadap saham-saham tersebut," kata Alfred. Di sisi lain, Alfred mengingatkan potensi penurunan harga pada saham-saham Grup Barito usai mengalami kenaikan fantastis pada 2023. Selain itu, segmen energi baru dan terbarukan (EBT) juga berpeluang menjadi
laggard. "Valuasi saham-saham di sektor tersebut sudah tinggi yang berpotensi
bear untuk turun," imbuh Alfred. Berbeda dengan saham
big cap perbankan yang menurut Alfred masih akan konsisten mengisi 10 besar saham
leader tahun ini. Saham lain yang berpeluang melaju berasal dari sektor teknologi seiring sentimen pemangkasan suku bunga, saham telekomunikasi dan saham dari sektor
consumer. "Strategi (investasi) masih tetap fokus pada fundamental emiten dan menjatuhkan pilihan pada saham dengan valuasi yang masih menarik. Jika benar realisasi penurunan suku bunga dimulai tahun ini, maka perlu juga mencermati saham-saham
second liner," terang Alfred,
Baca Juga: Ada di Daftar Leader & Laggard Tahun 2023, Simak Rekomendasi Saham-saham Berikut Ini Head of Equities Investment Berdikari Manajemen Investasi, Agung Ramadoni menimpali, sejumlah saham
laggard pada tahun 2023 berpotensi melaju positif pada tahun ini. Dus, investor bisa mempertimbangkan koleksi dengan strategi
buy on weakness pada saham-saham yang kinerjanya sedang tertinggal. Hanya saja, tetap perlu cermat melihat posisi valuasi serta indikasi perbaikan kinerja secara fundamental. Agung melihat sejumlah sektor yang berpotensi menjadi
leader pada tahun 2024, yakni teknologi, properti, transportasi & logistik, infrastruktur, dan saham bank digital. Dari sejumlah saham yang laggard pada 2023, Agung melirik EMTK, KLBF, MBMA dan PGAS sebagai pilihan yang layak koleksi. Kemudian, Agung menjagokan saham ARTO, BBYB, MTDL, ASSA, CTRA, PWON, TLKM, EXCL, dan JSMR. Sementara itu, Abdul Azis masih menyematkan rekomendasi
buy untuk BBRI dan BMRI. Target harga masing-masing ada di Rp 6.500 dan Rp 6.850. "Saham perbankan masih berpotensi menjadi
leader, tetapi juga waspada aksi
profit taking ketika ada momentum penurunan suku bunga," imbuhnya.
Baca Juga: Rekomendasi Saham AMMN, PGEO, EXCL, & ESSA dari RHB Sekuritas, Rabu (3/1) Abdul Azis turut melirik saham properti yang berpotensi menjadi
leader. Saham pilihannya adalah BSDE, CTRA dan SMRA. "Penurunan suku bunga juga bisa berdampak positif bagi emiten properti sehingga kami melihat akan adanya rotasi pada semester II-2024," sebut Azis. Soal rotasi sektor, Cheril memperkirakan saham-saham
leader dari sektor barang baku penguatannya sudah terbatas. Prediksi Cheril, penurunan suku bunga akan mengangkat prospek saham teknologi, dan saham bank berpeluang lanjut sebagai
leader. Sedangkan pada saham yang
leader dan
langgard tahun lalu, William menyematkan rekomendasi
buy untuk ADRO, BYAN, MDKA, MBMA, BRPT dan BBNI. Saran lain dari William, bagi pemegang saham
leader, bisa pertimbangkan
profit taking secara bertahap. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati