Simak Strategi Janu Putra Sejahtera (AYAM) untuk Tiga Tahun ke Depan



KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Janu Putra Sejahtera Tbk (AYAM) mencatatkan kinerja kurang baik di tahun 2024. Di mana, perusahaan meraih laba neto tahun berjalan 2023 sebesar Rp 9,63 miliar, turun 22,71% dibanding periode yang sama di 2022, yang sebesar Rp 12,46 miliar.

Berdasarkan keterbukaan informasi, penurunan laba bersih sejalan dengan pendapatan AYAM yang turun 10,9% menjadi Rp 352,26 miliar di 2023. 

Walau pendapatan AYAM turun, beban lain-lain neto perusahaan malah naik dari Rp 5,85 miliar menjadi Rp 6,23 miliar di tahun lalu. 


AYAM baru mencatatkan diri di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 30 November 2023 lalu. Di mana, AYAM mengantongi dana segar sekitar Rp 80 miliar dari aksi korporasi ini. 

Dana ini akan digunakan dengan rincian di antaranya, Rp 40,63 miliar untuk pembelian beberapa bidang tanah di Desa Ngawis, Kecamatan Karangmojo, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Selanjutnya, sebesar Rp 15,52 miliar digunakan untuk pembelian beberapa bidang tanah di Desa Tuksono, Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta dan pembangunan fasilitas Hatchery.

Baca Juga: Janu Putra Sejahtera (AYAM) Akan Menambah Kapasitas Produksi 150.000 Ayam Broiler

Terakhir, adapun sisa dana IPO sebesar Rp 11,53 miliar digunakan untuk Pelunasan seluruh utang  kepada PT Janu Putra Abadi (JPA) selaku entitas asosiasi perseroan. Sisanya, akan digunakan untuk modal kerja namun tidak terbatas untuk pembelian parent stock day-old-chicks.

Walau mencatat kinerja kurang optimal di tahun 2023, AYAM tetap optimistis dapat mencetak pendapatan sebesar Rp 450 miliar di tahun ini. Bahkan, AYAM pun menargetkan laba bersih sebesar Rp 14 miliar di tahun 2024.

Direktur AYAM Fadhl Muhammad Firdaus mengatakan, pada tahun 2025, AYAM telah menyiapkan dana sebesar Rp 20 miliar untuk pembangunan kandang broiler. Adapun dana tersebut rencananya diambil dari keuntungan AYAM ataupun pinjaman dari bank.

Sedangkan, pada tahun 2026 mendatang, AYAM akan  membangun fasilitas hatchery yang akan dibangun tidak jauh dari Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari