Simak Strategi Jasa Armada Indonesia (IPCM) Menggenjot Kinerja 2022



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IPCM) menjalankan sejumlah strategi untuk menggenjot kinerjanya selama tahun 2022. Salah satu strategi tersebut meliputi kegiatan standardisasi bisnis di berbagai lini operasional perusahaan. 

"Dalam menjalankan strategi guna menggenjot kinerja selama 2022, IPCM melakukan standardisasi bisnis dengan meningkatkan sistem monitoring terintegrasi, digitalisasi proses bisnis dalam mengoptimalkan pelayanan dan efisiensi serta memperkuat kompetensi SDM," ungkap Sekretaris Perusahaan Jasa Armada Indonesia Eddy Haristiani, kepada Kontan.co.id belum lama ini. 

Di samping standardisasi bisnis, IPCM juga disebut Eddy menggenjot kerja sama bisnis dengan melakukan kolaborasi B2B pelayanan pasar di beberapa terminal khusus (tersus). 


Baca Juga: Jasa Armada Indonesia (IPCM) Raup Laba Rp 101,57 Miliar di Kuartal III 2022

Selain itu, upaya ekspansi juga jadi strategi IPCM di tahun ini. Eddy bilang, pihaknya terus berupaya melakukan ekspansi bisnis ke sejumlah area operasi baru. Namun sayang, dia tidak memerinci area mana saja yang berhasil diraih perseroan selama tahun ini. 

"IPCM juga memperkuat kinerja keuangan dan strategi investasi dengan melakukan optimalisasi likuiditas kinerja saham, memperkuat biaya operasional dan efisiensi," jelasnya. 

IPCM memang tidak membeberkan lebih lanjut bagaimana target bisnis yang dibidik di tahun ini. Namun, merujuk laporan keuangan kuartal ketiga 2022, IPCM terpantau berhasil meraih pertumbuhan bisnis ketimbang periode yang sama tahun lalu. 

Pendapatan IPCM tercatat tumbuh 11,82% menjadi Rp 671,05 miliar per kuartal ketiga 2022. Sedangkan pada periode yang sama tahun lalu, pendapatan IPCM hanya mencapai Rp 600,08 miliar.

Baca Juga: Jasa Armada Indonesia (IPCM) Fokus Ekspansi Bisnis di Indonesia Timur

Pendapatan tersebut masih didominasi jasa pelayanan kapal yang mencapai Rp 590,92 miliar, atau setara 88% dari total pendapatan per kuartal ketiga tahun ini.

Pendapatan dari jasa pelayanan kapal meliputi penundaan dan pemanduan yang masing-masing sebesar Rp 555,21 miliar dan Rp 35,70 miliar. Kemudian ada pendapatan jasa pengelolaan kapal senilai Rp 40,50 miliar (6,03%), serta pendapatan jasa pengangkutan dan lainnya yang berkontribusi Rp 39,63 miliar (5,90%).

Laba bersih IPCM pun berhasil melesat 12,28% menjadi Rp 101,57 miliar, dari sebelumnya Rp 90,54 miliar pada periode yang sama tahun 2021.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati