KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Matahari Department Store Tbk (
LPPF) terus melakukan sejumlah strategi demi mengerek kinerja yang lebih baik di tahun 2022. Baru-baru ini, LPPF menyusun strategi multi-tahun yang ambisius untuk menempatkan perseroan di jalur pertumbuhan jangka panjang yang menguntungkan dan menciptakan nilai pemegang saham yang berkesinambungan. "Kami optimistis dengan peluang bagi perbaikan situasi di pasar internasional lainnya yang sudah lebih maju dari Indonesia,” kata Wakil Presiden Direktur dan CEO Matahari, Terry O’Connor, dalam keterangan resmi yang dikutip Kontan.co.id, Selasa (5/4).
Asal tahu saja, salah satu strategi LPPF adalah dengan terus memperluas jaringan gerai. Baru-baru ini LPPF membuka gerai baru di Plaza Ambarrukmo Yogyakarta pada 31 Maret 2022. Ini merupakan gerai pertama yang dibuka tahun ini sekaligus menjadi gerai kelima yang berlokasi di Yogyakarta. Pembukaan gerai baru sejalan dengan rencana Matahari untuk mempercepat ekspansi dan pembukaan sembilan gerai baru lagi yang dijadwalkan di sisa tahun ini, tergantung pada situasi. Selain ekspansi, ada kabar gembira bagi pemegang saham LPPF. Di mana, dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), perusahaan telah mendapatkan restu untuk membagikan dividen final dari Tahun Buku 2021 sebesar Rp 350 per saham.
Baca Juga: Catat Keuntungan pada 2021, Matahari Department Store (LPPF) Akan Bagi Dividen Adapun LPPF telah membayarkan dividen interim sebesar Rp 100 per saham pada Desember 2021 yang lalu. Dividen final sebesar Rp 250 per saham akan dibagikan pada 6 Mei 2022. Dividen itu akan dibayarkan kepada pemegang saham yang tercatat dalam daftar pemegang saham Perseroan pada tanggal 18 April 2022. Adapun ke depannya, manajemen merekomendasikan pembayaran dividen sebesar Rp 500 per saham saham untuk tahun penuh 2022 dan 2023. Selain pembagian dividen final, RUPST yang digelar pada Selasa (5/4) juga menyetujui laporan direksi yang menyatakan laba bersih LPPF mencapai Rp 913 miliar untuk setahun penuh yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2021. Asal tahu saja, pada tahun sebelumnya, LPPF mengantongi rugi bersih hingga Rp 873 miliar.
Adapun penjualan kotor LPPF tercatat Rp 10,3 triliun di tahun 2021 atau naik 20% dibanding tahun sebelumnya. Manajemen menjelaskan, perbaikan dari sisi penjualan itu tertopang kinerja perdagangan kuartal IV 2021 dan inisiatif erseroan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari