Simak, strategi memilih reksadana di 2019 dari Avrist AM



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Koreksi yang terjadi di pasar keuangan dalam negeri, di sisi lain memberi peluang pertumbuhan kinerja pasar keuangan yang lebih baik di 2019.

Berdasarkan data RTI, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) per Kamis (13/12) sejak awal tahun masih turun 2,80%.

Head of Investment Avrist Asset Management, Farash Farich mengatakan, justru karena pasar saham dan obligasi tahun ini terkoreksi, maka peluang kinerja reksadana saham dan pendapatan tetap bisa jadi besar di 2019.


Kini valuasi saham relatif murah. Farash memproyeksikan reksadana berbasis saham LQ45 dan IDX30 bisa outperform bila benar IHSG rebound di 2019.

Sementara, untuk pasar obligasi, Farash memproyeksikan di tahun depan kinerja reksadana pendapatan tetap berbasis korporasi dan Surat Utang Negara (SUN) juga akan berkinerja positif.

Saat ini, yield masih cukup tinggi dan selera investor asing terhadap aset emerging market lebih netral. "Tidak negatif seperti di kuartal II dan III tahun ini," kata Farash, Kamis (13/12).

Jika ingin mencari capital gain, Farash menyarankan lebih baik bisa pilih investasi melalui reksadana saham dan reksadana pendapatan tetap berbasis SUN.

Sementara, jika mengincar kombinasi reccuring income di atas deposito atau ingin sedikit menikmati potensi capital gain, Farash menyarankan baiknya investasi di reksadana berbasis pendapatan tetap dengan mayoritas portofolio berada di obligasi korporasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia