KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Modernland Realty Tbk (
MDLN) optimistis bisa menjaga laju kinerja di tahun 2022. Katalis positif datang dari berlanjutnya pemulihan ekonomi, termasuk pada industri properti. Direktur Modernland Realty David Iman Santosa menyampaikan, sentimen positif pada pasar didorong oleh berangsur normalnya kegiatan masyarakat. Para pelaku industri properti pun dapat memanfaatkan dukungan dari sektor perbankan terkait pembiayaan, yang diharapkan meningkatkan daya beli masyarakat. "Dengan dijalankannya UU Cipta Kerja serta dilanjutkannya pembangunan infrastruktur yang sempat terhambat pandemi, dapat mendorong investor kembali menjalankan ekspansi usaha sehingga penjualan kawasan industri dapat pulih kembali," kata David lewat keterangan tertulis yang diterima Kontan.co.id, Jumat (1/7).
Sayangnya, manajemen MDLN belum membeberkan secara rinci target-target kinerja yang ingin dicapai pada tahun ini. Yang pasti, MDLN sudah menyiapkan sejumlah rencana kerja.
Baca Juga: Moderland Realty Resmi Luncurkan Rumah Mahakam The Signature di Jakarta Garden City David menyebut, MDLN berencana menjual aset yang bersifat non-operasional untuk membantu peningkatan modal kerja. Kemudian, MDLN akan meluncurkan produk residensial baru dengan harga penjualan yang lebih terjangkau. "Serta mencari mitra strategis untuk pengembangan kawasan residensial milik Perseroan lainnya," imbuh David. Merujuk pada laporan keuangan di Bursa Efek Indonesia, hingga kuartal pertama 2022, kinerja MDLN terbilang mentereng. Total pendapatan MDLN naik 98,24% dari Rp 196,94 miliar pada kuartal 1-2021 menjadi Rp 390,42 miliar.
Pertumbuhan itu ditopang oleh penjualan bersih yang naik 120,98% menjadi Rp 358,72 miliar pada kuartal 1-2022. Pendapatan MDLN lainnya berasal dari hotel dan sewa sebesar Rp 17,36 miliar serta dari lapangan golf dan restoran
club house senilai Rp 14,33 miliar.
Dari sisi
bottom line, MDLN juga bisa membalikkan kinerja dari rugi bersih Rp 289,38 miliar menjadi laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 51,14 miliar.
Editor: Anna Suci Perwitasari