Simak Strategi Multistrada Arah Sarana (MASA) Membenahi Kinerja di Paruh Kedua 2024



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tekanan yang terjadi di industri ban cukup mempengaruhi kinerja PT Multistrada Arah Sarana Tbk (MASA) atau Michelin Indonesia.

Terbukti, Michelin Indonesia mengalami penurunan penjualan bersih 7,77% year on year (YoY) menjadi US$ 219,32 juta pada semester I-2024. Bersamaan dengan itu, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk MASA juga tergerus 46,94% yoy menjadi US$ 24,70 juta.

Ichayut Kanittasoontorn, President Director Michelin Indonesia mengatakan, perlambatan di industri otomotif tidak hanya berdampak pada kelangsungan kinerja Michelin Indonesia saja, melainkan juga pelaku bisnis ban secara keseluruhan.


Dalam menghadapi kondisi pasar yang dinamis, Michelin terus berkomitmen dalam menyediakan produk berkualitas tinggi, layanan terbaik, dan memenuhi permintaan konsumen.

"Kami akan terus meningkatkan kinerja penjualan dan memastikan kepuasan konsumen sebagai prioritas utama Michelin," ujar dia, Sabtu (10/8).

Baca Juga: Multistrada (MASA) Ajukan Voluntary Delisting, Emiten Ban Michelin Bakal Go Private

Lebih lanjut, Manajemen Michelin Indonesia terus memantau perkembangan pasar dan persaingan industri, serta secara proaktif merespons perkembangan tersebut agar dapat menyesuaikan strategi dan operasi kami dengan cepat dan tepat.

Ada beberapa strategi yang menjadi fokus bagi Michelin Indonesia untuk mendongkrak kembali kinerjanya pada sisa tahun ini. Salah satunya adalah merek ban asal Prancis tersebut memperkuat pemasaran dan promosi yang efektif demi meningkatkan kesadaran merek dan memperluas target pasar.

Selain itu, Michelin Indonesia juga memperkuat kemitraan strategis dengan dealer otomotif dan jaringan distribusi. Hal ini memungkinkan Michelin untuk memperluas jangkauan dan memastikan ketersediaan produk di banyak wilayah di Indonesia.

"Kami juga berinvestasi dalam pengembangan sistem distribusi yang efisien dan layanan pelanggan yang responsif," jelas Stephane.

Terkait dinamika harga produk ban, Stephane bilang bahwa hal tersebut dipengaruhi berbagai faktor, termasuk biaya produksi, bahan baku, perubahan nilai tukar, inflasi, dan faktor-faktor lainnya yang dapat berdampak pada rantai pasok.

Michelin berkomitmen untuk memberikan harga ban yang kompetitif kepada konsumen. "Namun, harga produk bisa mengalami variasi dari waktu ke waktu sesuai dengan kondisi pasar yang berubah," tandas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari