KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah melalui Kementerian ESDM berencana melistriki 306 desa yang belum berlistrik di Provinsi Papua dan Papua Barat. Kepala Sub Direktorat Listrik Perdesaan Ditjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Budianto Hari Purnomo menyatakan, 306 desa tersebut akan dilistriki menggunakan Alat Penyalur Daya Listrik (APDAL) dan Stasiun Pengisian Energi Listrik (SPEL). Dia menjelaskan, rasio elektrifikasi nasional hingga September 2020 mencapai angka 99,15%. Ia pun mencatat, masih terdapat 403 desa yang belum berlistrik di Indonesia. Jumlah rumah tangga belum berlistrik diperkirakan sekitar 48.732 rumah tangga. Dari 403 desa tersebut, 306 desa dilistriki dengan APDAL dengan rincian 11 desa menggunakan bantuan CSR PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) untuk pengadaan SPEL dan APDAL, serta 295 desa menggunakan dan APBN Kementerian ESDM 2021. “Jumlah APDAL sebanyak 43.129 unit. Untuk SPEL akan disediakan oleh PLN,” ungkap Hari dalam siaran pers di situs Ditjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Jumat (4/12).
Simak strategi pemerintah melistriki 306 desa di Papua dan Papua Barat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah melalui Kementerian ESDM berencana melistriki 306 desa yang belum berlistrik di Provinsi Papua dan Papua Barat. Kepala Sub Direktorat Listrik Perdesaan Ditjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Budianto Hari Purnomo menyatakan, 306 desa tersebut akan dilistriki menggunakan Alat Penyalur Daya Listrik (APDAL) dan Stasiun Pengisian Energi Listrik (SPEL). Dia menjelaskan, rasio elektrifikasi nasional hingga September 2020 mencapai angka 99,15%. Ia pun mencatat, masih terdapat 403 desa yang belum berlistrik di Indonesia. Jumlah rumah tangga belum berlistrik diperkirakan sekitar 48.732 rumah tangga. Dari 403 desa tersebut, 306 desa dilistriki dengan APDAL dengan rincian 11 desa menggunakan bantuan CSR PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) untuk pengadaan SPEL dan APDAL, serta 295 desa menggunakan dan APBN Kementerian ESDM 2021. “Jumlah APDAL sebanyak 43.129 unit. Untuk SPEL akan disediakan oleh PLN,” ungkap Hari dalam siaran pers di situs Ditjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Jumat (4/12).