Simak Strategi Perbankan Syariah Genjot Bisnis Wealth Management



KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Dana kelolaan nasabah segmen wealth management perbankan syariah terus mencatatkan pertumbuhan. Hal ini seiring dengan meningkatnya nasabah yang memiliki produk bank syariah serta bertambahnya investor pasar modal syariah.

PT Bank Muamalat misalnya. Per Juni 2024, mencatatkan total AUM instrumen investasi yang dikelola di Bank Muamalat tumbuh sebesar 380% secara tahunan atau year on year (YoY). Jumlah nasabah meningkat sekitar 300% YoY.

Corporate Secretary Bank Muamalat, Hayunaji mengatakan, pertumbuhan yang positif tersebut didukung oleh penjualan produk wealth management, seperti produk Sukuk Negara di pasar primer, serta penjualan produk reksadana yang terus meningkat pesat.


"Saat ini, alokasi penempatan dana nasabah pada produk wealth management Bank Muamalat terkonsentrasi pada instrumen SBSN. Adapun porsi penempatan berikutnya adalah pada reksa dana baik reksa dana open end maupun reksa dana terproteksi," jelasnya kepada kontan.co.id, Jumat (19/7).

Baca Juga: FUM Wealth Management Bank Syariah Indonesia (BSI) Capai Rp 70 Triliun Per Juni 2024

Hingga  akhir tahun, ia memperkirakan bisnis wealth management Bank Muamalat akan terus meningkat dan memiliki tren yang positif.

"Kami fokus untuk menerapkan strategi melalui penyediaan produk yang sesuai dengan kebutuhan nasabah, dalam hal ini produk dengan return yang optimal dan risiko yang terukur. Selain itu, bank Muamalat juga menghadirkan program menarik khususnya untuk pemasaran produk SBSN," ungkap Hayunaji.

Ia menilai kedua strategi tersebut secara historikal mampu menghasilkan pertumbuhan yang stabil baik dari sisi nasabah maupun AUM di Bank Muamalat.

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) juga kembali mencatatkan kinerja positif lewat BSI Prioritas. Hingga kuartal II-2024, kinerja segmen wealth management solid dengan fund under management (FUM) mencapai lebih dari Rp 70 triliun, naik 15,3% secara tahunan.

Sementara itu, nasabah dalam kelolaan wealth management BSI juga tumbuh signifikan mencapai lebih dari 64 ribu nasabah, tumbuh 14,7%.

SEVP Digital Banking BSI Saut Parulian Saragih mengatakan BSI Prioritas menawarkan empat solusi utama dalam pengelolaan kekayaan nasabah.

Baca Juga: Intip Strategi Bank Mega Syariah Genjot Himpunan Dana Pihak Ketiga (DPK)

Pertama, solusi wealth accumulation, yang memfasilitasi peningkatan aset melalui produk investasi seperti reksa dana, sukuk, emas, dan deposito. Kedua, solusi wealth protection, memberikan perlindungan dan persiapan masa depan melalui asuransi jiwa, kesehatan, dan pendidikan.

Ketiga, solusi wealth distribution, menyediakan layanan konsultasi waris sesuai hukum Islam. Terakhir, solusi wealth purification, memfasilitasi konsultasi dan penyaluran zakat, infaq, shodaqoh, dan wakaf dengan laporan terintegrasi. Layanan terakhir adalah pembeda layanan BSI Prioritas dengan layanan prioritas bank konvensional. 

Tahun 2024, lanjut dia, BSI menghadirkan berbagai produk investasi baru di antaranya  Reksa Dana Syariah Terproteksi Sucor Syariah Proteksi 1, Reksa Dana Bahana USD Nadhira Sukuk dengan pembagian Dividen, produk Bancassurance Dana Hari Tua dan Smart Plan Syariah.

“Kami terus berinovasi memberikan layanan dan solusi keuangan syariah. Kami juga terus melengkapi dari sisi produk, tidak hanya sukuk dan reksa dana tetapi kami juga menyediakan aspek proteksi,” kata Saut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Putri Werdiningsih