KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja emiten pengelola jalan tol berpotensi tumbuh seiring dengan pertumbuhan jumlah kendaraan dan penyesuaian tarif setiap dua tahun sekali sesuai ketetapan yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan. Hanya saja, William Surya Wijaya, Vice President Research Department Indosurya Bersinar Sekuritas mengatakan untuk menggenjot kinerja tentu emiten sektor pengelola tol tidak bisa hanya berpangku tangan terhadap dua katalis positif itu saja. Apalagi kini ada wacana intergrasi tarif tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) yang membuat tarif tunggal sebesar Rp 15.000. Emiten sektor pengelola tol juga harus bisa meningkatkan pertumbuhan ketersediaan jalan tol dan layanan fasilitas. "Tentunya dalam mengejar infrastruktur ruas jalan diperlukan cost yang tinggi dan ini jadi tantangan bagi sektor tol," kata William, Jumat (22/6).
Simak tantangan dan prospek emiten pengelola jalan tol
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja emiten pengelola jalan tol berpotensi tumbuh seiring dengan pertumbuhan jumlah kendaraan dan penyesuaian tarif setiap dua tahun sekali sesuai ketetapan yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan. Hanya saja, William Surya Wijaya, Vice President Research Department Indosurya Bersinar Sekuritas mengatakan untuk menggenjot kinerja tentu emiten sektor pengelola tol tidak bisa hanya berpangku tangan terhadap dua katalis positif itu saja. Apalagi kini ada wacana intergrasi tarif tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) yang membuat tarif tunggal sebesar Rp 15.000. Emiten sektor pengelola tol juga harus bisa meningkatkan pertumbuhan ketersediaan jalan tol dan layanan fasilitas. "Tentunya dalam mengejar infrastruktur ruas jalan diperlukan cost yang tinggi dan ini jadi tantangan bagi sektor tol," kata William, Jumat (22/6).