Simak Target Impor Buah Segar Kumala (BUAH) di Tahun 2024



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Segar Kumala Indonesia Tbk (BUAH), emiten importir dan pedagang besar buah-buahan dan sayuran yang juga dikenal dengan nama SKI ini, menargetkan impor lebih dari 114.000 ton buah.

Asal tahu saja, di tahun 2023, perusahaan melakukan impor 114.000 ton buah. Sementara itu di tahun 2022, perseroan juga mencatatkan impor buah sebanyak 83.000 ton. 

Direktur Utama Segar Kumala Indonesia Renny Lauren mengatakan, BUAH belum dapat memastikan berapa pastinya target impor buah. Hal ini karena perusahaan masih melihat kondisi di laut merah dan geopolitik global.


"Tapi kami harapkan bisa lebih dari realisasi di 2023 yang sekitar 114.000 ton," kata Renny dalam paparan Public Expose, Kamis (2/5). 

Baca Juga: Segar Kumala Indonesia (BUAH) Bukukan Laba Bersih Rp 38,8 Miliar Pada 2023

Sekedar informasi, BUAH mengimpor produk buah segar dari negara-negara di Asia seperti China sekitar 66% Australia 5,7% dan Thailand 7,4% dengan kualitas dan mutu terbaik serta harga yang kompetitif yang sudah terlebih dahulu diriset oleh Purchasing Team BUAH. Adapun buah segar yang masih mendominasi impor adalah apel, anggur dan pear. 

Selain kualitas buah segar yang diperhatikan, BUAH juga melakukan berbagai strategi lain seperti  menambah kantor cabang dan gudang pendingin baru di Palembang, Sumatra Selatan. Palembang menjadi cabang ke-14 secara keseluruhan, dan ketiga di Pulau Sumatra.

Teranyar pada April 2024 ini, penambahan cabang terbarunya yakni di Pekanbaru dan Samarinda telah dilakukan dengan kapasitas 400 ton.

Sehingga total keseluruhan kini BUAH memiliki 16 cabang di Indonesia.

Emiten distribusi buah ini juga mengalokasikan dana belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp 16 miliar.

Capex ini dialokasikan untuk pembukaan cold storage baru, penambahan armada mobil berpendingin dan penyediaan peralatan kantor. 

 
BUAH Chart by TradingView

Rincinnya, capex untuk  mendirikan gudang berpendingin sekitar Rp 10 miliar, pembelian mobil pendingin Rp 4 miliar dan sisanya untuk inventaris kantor. 

"Sampai dengan kuartal I-2024 kami baru gunakan 10%," jelasnya. 

Dengan strategi matang yang disiapkan ini, perseroan mengincar pendapatan segar sebesar Rp 2 triliun. Di mana pada kuartal I ini sudah menggenggam senilai Rp 465 miliar dengan laba bersih Rp 15,4 miliar.

Harapannya, BUAH juga bisa meningkatkan laba bersihnya sekitar 50% di 2024 atau menjadi Rp 48 miliar. Hal ini diyakini dapat tercapai dengan ekspansi cabang dan impor buah yang terus dilakukan sepanjang tahun. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari