Simak Target Kinerja Operasional RMK Energy (RMKE) di Tahun 2023



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT RMK Energy Tbk (RMKE) optimistis sambut tahun 2023. Buktinya, perusahaan mengerek target kinerja operasional yang lebih baik di tahun depa.

Direktur Operasional RMKE William Saputra mengatakan, RMKE mengincar volume jasa batubara sebesar 10,8 juta ton dan volume penjualan batubara 3 juta ton untuk tahun 2023.

“Kami confidence bisa mencapai angka tersebut karena dari tambang in-house sendiri,  PT Truba Bara Banyu Enim (TBBE), kami menargetkan 2,1 juta ton di tahun 2023, jadi dari dari kami sendiri (untuk target volume penjualan) sudah 2,1 juta ton,” tutur William  dalam konferensi pers yang digelar Senin (21/11).


Sebagai pembanding, untuk tahun 2022, RMKE menargetkan volume angkutan batubara sebesar 7,82 juta ton serta volume penjualan 2,26 juta ton. Jumlah tersebut lebih besar dibanding angka realisasi tahun 2021, di mana volume pengakutan batubara capai 5,96 juta ton dan 1,63 juta ton batubara pada segmen penjualan batubara.

Realisasi kinerja operasional RMKE di sembilan bulan pertama tahun 2022 membuahkan hasil positif. Sepanjang Januari-September 2022 lalu, RMKE telah mengangkut 5.46 juta ton batubara atau meningkat sebesar 21,08% dibanding periode sama  tahun lalu. Jumlah tersebut setara  69,80% target tahun ini.

Baca Juga: Mulai 2026, RMK Energy (RMKE) Yakin Bisa Jual 5 Juta Ton Batubara Per Tahun

Pada sisi segmen penjualan batubara, RMKE telah menjual 1,62 juta ton di sepanjang Januari-September 2022 atau meningkat 38,36% dibanding realisasi periode sama tahun 2021. Dengan begitu, realisasi volume penjualan RMKE telah mencapai 71,78% dari target tahun ini.

Seturut kenaikan kenaikan kinerja operasional,  RMKE membukukan pendapatan usaha sebesar Rp 1,90 triliun pada Januari-September 2022 lalu, naik 121,66% dibanding realisasi pendapatan Januari-September 2021 yang sebesar Rp 859,39 miliar. 

Dari pendapatan tersebut, RMKE mengantongi laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 275,32 miliar di Januari-September 2022, naik 135,60% dibanding realisasi Januari-September 2021 yang berjumlah Rp 116,85 miliar.

 
RMKE Chart by TradingView

Direktur Keuangan RMKE, Vincent Saputra mengatakan, saat ini batubara masih menjadi energi paling reliable di tengah sorotan akan pentingnya keamanan energi.

“Jadi ketika ada sedikit distraction antara perang Ukraina dan Rusia saja sudah langsung kelihatan, efeknya ke komoditas global. Harga batubara naik signifikan, harga minyak naik signifikan, nah untuk jangka waktu 5 tahun - 10 tahun kami melihat batubara ini masih cukup dibutuhkan,” ujar Vincent.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari