KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kapasitas kemampuan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) dalam mendukung pembiayaan sektor perumahan akan semakin meningkat setelah bertambahnya modal BTN tahun ini lewat rights issue. BTN membidik dana segar dari rights issue sebesar Rp 4,13 triliun. Haru Koesmahargyo, Direktur Utama BTN, mengatakan rights issue itu akan rampung pada Desember 2022. "Pada jangka menengah, Bank BTN memiliki aspirasi menyalurkan 1,3 juta unit KPR yang didominasi pada masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dan subsidi hingga 2025," kata Haru dalam Media Gathering BTN, Jumat (25/11).
Secara rinci, BTN menargetkan penyaluran KPR sebanyak 268.000 unit tahun ini dengan KPR subsidi menyumbang 151 unit. Lalu naik jadi 314.000 unit pada 2023 dengan KPR subsidi 171.000 unit, 352.000 unit pada 2024 dengan KPR subsidi 22.000 unit, dan 375.000 unit pada 2025 dengan sumbangsih KPR subsidi 299.000 unit. Secara rata-rata, BTN menargetkan pertumbuhan kredit sebesar 12,4% per tahun dari tahun 2021-2025. Tahun ini, BTN memproyeksikan kredit mencapai Rp 296 triliun atau tumbuh 7,6% secara year on year (YoY).
Baca Juga: Harga Rights Issue Bank BTN (BBTN) Akan Didiskon Lalu pada tahun 2023, BTN menargetkan kredit mencapai Rp 326 triliun atau tumbuh 10,13% YoY, tahun 2024 ditargetkan mencapai Rp 369 triliun atau tumbuh tumbuh 13,2% YoY, dan tahun 2025 diproyeksikan mencapai Rp 440 triliun atau tumbuh 19,2% YoY. Adapun Dana Pihak Ketiga (DPK) diproyeksikan tumbuh rata-rata per tahun 11,9% dari 2021-2025. Tahun ini, DPK ditargetkan tumbuh 5% secara YoY menjadi Rp 310 triliun, tahun 2023 dibidik naik 11,3% YoY jadi Rp 345 triliun, pada 2024 diproyeksikan meningkat 13% YoY jadi Rp 390 triliun, dan tahun 2025 menjadi Rp 465 triliun atau naik 19,2% YoY. Sejalan dengan itu, pertumbuhan rata-rata pertumbuhan laba dalam lima tahun ditargetkan mencapai 23% YoY. Tahun ini, BTN membidik laba bersih mencapai Rp 3 triliun atau tumbuh 25% dari tahun lalu. Tahun depan, BTN memproyeksikan laba bersih mencapai Rp 3,3 triliun atau tumbuh 10% YoY, lalu tahun 2024 mencapai Rp 4,1 triliun dan pada 2025 tembus Rp 5,5 triliun. Hal itu sejalan dengan target BTN untuk meningkatkan pengembalian modal terhadap para pemegang sahamnya pada tahun 2025. Pada tahun 2021, Return in Equity (RoE) atau perbandingan antara laba bersih bank BTN dengan modalnya baru mencapai 13,64%. Tahun ini diharapkan akan naik jadi 16,18%.
Rasio RoE ini merupakan indikator yang sangat penting bagi para pemegang saham dan calon investor untuk mengukur kemampuan bank dalam memperoleh laba bersih yang dikaitkan dengan pembayaran deviden. Lalu tahun depan, BTN memperkirakan RoE akan turun jadi 12,29% seiring dengan penambahan modal lewat rights issue tahun ini. Lalu tahun 2024 diprediksi meningkat jadi 14,62% dan pada 2025 naik menjadi 17,07%.
Baca Juga: Strategi Bank Tabungan Negara (BBTN) Hadapi Tantangan Perbankan Tahun 2023 Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Khomarul Hidayat