Simak target operasional dan rencana bisnis Aneka Tambang (ANTM) tahun ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) berencana untuk menaikkan target produksi dan penjualan sejumlah komoditas utamanya tahun ini. Salah satu target yang dinaikkan adalah segmen bijih nikel.

SVP Corporate Secretary Aneka Tambang Kunto Hendrapawoko mengatakan, tahun ini pihaknya menargetkan produksi bijih nikel mencapai 8,44 juta wet metric ton (wmt). Target produksi ini naik 77% dari realisasi produksi bijih nikel unaudited tahun lalu yang hanya 4,76 juta wmt.

Sedangkan target penjualan bijih nikel ANTM tahun ini sebesar 6,71 juta wmt atau naik 104% dibandingkan capaian penjualan bijih nikel tahun lalu sebesar 3,30 juta wmt. “Kenaikan target ini seiring dengan peningkatan permintaan bijih nikel seiring adanya peningkatan aktivitas smelter domestik, membaiknya harga komoditas, dan membaiknya kondisi ekonomi,” terang Kunto dalam konferensi pers usai rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) yang digelar secara virtual, Rabu (7/4).


Untuk komoditas feronikel, emiten pelat merah ini menargetkan volume penjualan dan produksi yang sama-sama di level 26.000 ton nikel dalam feronikel (TNi). Target ini relatif stabil dengan capaian produksi dan penjualan tahun 2020 yang masing-masing sebesar 25.970 TNi dan 26.163 TNi.

Baca Juga: Aneka Tambang (ANTM) merombak direksi, ini susunan lengkapnya

Konstituen Indeks Kompas100 ini juga menargetkan adanya peningkatan dalam produksi dan penjualan komoditas bauksit. Kunto mengatakan, ANTM menargetkan produksi bauksit  tahun ini sebesar 3  juta wmt. Jika dibandingkan dengan tahun lalu, target ini tumbuh 93% dari realisasi produksi tahun lalu sebesar 1,55 juta wmt.

Dari sisi penjualan, ANTM menargetkan  penjualan mencapai 2,73 juta wmt, naik sebesar 122% dari realisasi tahun lalu yang hanya 1,23 juta wmt. “Bauksit ini akan dijual ke China,” sambung Kunto.

Sementara untuk untuk komoditas emas, ANTM menargetkan produksi di tahun 2021 sebesar 1,37 ton, dengan target penjualan emas mencapai 18 ton. Tahun ini, ANTM berfokus pada pengembangan basis pelanggan logam mulia di pasar domestik.

Target ini menurun dari realisasi tahun lalu, dimana ANTM mencatatkan total volume produksi sebesar 1.672 kilogram (1,67 ton) dengan volume penjualan tercatat sebesar 21.797 kg (21,79 ton).

Baca Juga: Aneka Tambang (ANTM) alokasikan 35% dari laba bersih sebagai dividen

Penjaja logam mulia ini menggelontorkan belanja modal (capex) senilai Rp 2,84 triliun pada 2021. Capex ini akan digunakan untuk pengembangan rutin, pengembangan usaha dalam sejumlah proyek, dan keperluan lainnya. Meski tidak merinci secara mendetail, capex ini sebagian besar berasal dari kas perusahaan.

Kunto mengatakan alokasi capex terbesar adalah untuk pengembangan usaha. Saat ini ANTM sedang dalam proses penyelesaian smelter feronikel di Halmahera, Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) di Mempawah, dan proyek pengembangan lainnya.

Hal ini seiring strategi ANTM yang terus berfokus pada ekspansi pengolahan mineral yang bersifat hilir. ANTM juga berfokus pada perluasan cadangan dan sumberdaya, dan menjalin kemitraan untuk mengembangkan produksi mineral olahan baru dari cadangan yang dimiliki.

Baca Juga: Harga emas siang ini di Pegadaian, Rabu 7 April 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati