MOMSMONEY.ID - Reksadana yang paling sering diusulkan sebagai wahana investasi untuk pemula. Tahukah alasannya, Moms? Imelda Tarigan, perencana keuangan OneShildt, mengumpamakan reksadana ini seperti saat kita masih belum mahir menyetir mobil, lantas kita menggunakan jasa sopir agar bisa aman sampai di tempat tujuan. Ketika berada di jalan, banyak hal terduga, maka sopir menjadi orang pertama yang menangani kendala itu. Lantas, Imelda mengumpamakan investasi reksadana seperti belajar mengemudi. Biasanya di bodi mobil yang diperuntukkan untuk kursus setir ada tulisan "sedang belajar" dan dipandu oleh orang yang profesional.
Nah, sama halnya dengan investasi lewat reksadana. Dengan bantuan manager investasi (MI), investor yang belum punya jam terbang tidak terkena jebakan batman. "Berbeda dengan investasi langsung seperti saham, di reksadana itu ada yang bantu untuk analisa. Sehingga bisa melakukan penempatan yang baik dan bisa mencampur beberapa jenis investasi dengan menyesuaikan karakter orang yang berbeda," ujar Imelda. Baca Juga: Segudang Keuntungan Reksadana, Mulai dari Tidak Kena Pajak Hingga Bunga Sama Rata Imelda mengatakan, reksadana juga memiliki beragam kelebihan. Pertama adalah nilai investasinya yang minim. Jika membeli investasi berupa paper asset di Bank Indonesia, misalnya, tak bisa dengan dana Rp 1 juta-Rp 2 juta. Sementara untuk investasi reksadana bisa mulai dari Rp 10.000. "Fungsi reksadana itu menghimpun dana dan disatukan dalam satu keranjang. Jadi, kita lebih leluasa mencari aset menguntungkan," ujar Imelda. Kedua, pajaknya lebih ringan ketimbang investasi lainnya. Reksadana tidak dikenai pajak, berbeda dengan membeli obligasi yang dikenai pajak dan harus menghitung pajak penghasilannya. Sementara, reksadana sudah diurus oleh manajer investasinya. Ketiga, likuiditas lebih terjamin. Ketika investor sedang dalam kondisi mendesak maka bisa mencairkan dananya.