JAKARTA. PT Freeport Indonesia menyampaikan komitmennya untuk membangun pabrik pengolahan dan pemurnian atau smelter saat bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dalam pertemuan itu, Freeport juga mengaku akan terus melanjutkan investasi dan pertambangan bawah tanah. "Baru saja Presiden menerima kehadiran chairman dari PT FI Jim Moffett. Pada intinya, Pak Jim menyampaikan komitmennya untuk terus berinvestasi di Indonesia," kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said di Kompleks Istana Presiden Jakarta, Kamis. Sudirman mengatakan, Freeport sudah menyampaikan komitmen untuk investasi sebesar US$ 18 miliar di mana US$ 2,5 miliar di antaranya untuk pembangunan smelter. "Sisanya untuk pembangunan underground mining atau tambang bawah tanah, yang kalau segalanya lancar, maka pada September ini akan di-launching. Pertambangan bawah tanah di Papua akan menjadi tambang bawah tanah terbesar di dunia," katanya.
Simak tiga pesan Jokowi kepada bos Freeport
JAKARTA. PT Freeport Indonesia menyampaikan komitmennya untuk membangun pabrik pengolahan dan pemurnian atau smelter saat bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dalam pertemuan itu, Freeport juga mengaku akan terus melanjutkan investasi dan pertambangan bawah tanah. "Baru saja Presiden menerima kehadiran chairman dari PT FI Jim Moffett. Pada intinya, Pak Jim menyampaikan komitmennya untuk terus berinvestasi di Indonesia," kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said di Kompleks Istana Presiden Jakarta, Kamis. Sudirman mengatakan, Freeport sudah menyampaikan komitmen untuk investasi sebesar US$ 18 miliar di mana US$ 2,5 miliar di antaranya untuk pembangunan smelter. "Sisanya untuk pembangunan underground mining atau tambang bawah tanah, yang kalau segalanya lancar, maka pada September ini akan di-launching. Pertambangan bawah tanah di Papua akan menjadi tambang bawah tanah terbesar di dunia," katanya.