KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mengoleksi saham non blue chip bisa menjadi salah satu strategi investasi. Tapi, investasi saham ini bisa rugi jika dilakukan sembarangan. Pendapatan, laba dan return on equity (ROE) menjadi catatan analis ketika ingin mengoleksi saham di luar daftar saham blue chip. Managing Director Investa Saran Mandiri Jhon Veter menjelaskan, berinvestasi pada saham non blue chip, yang terpenting harus memperhatikan fundamental. Perhatikan tiga hal, yaitu penjualan yang bagus, laba bersih yang tumbuh, serta ROE yang terjaga di atas 15%. “Tiga faktor ini sudah cukup menjadi acuan,” ujar Jhon, Senin (30/10). Pembeda antara saham blue chip dengan yang tidak blue chip menurutnya hanya likuiditas dan ukuran dari kapitalisasi pasar. Namun, status blue chip maupun tidak, harusnya tak jadi masalah ketika berinvestasi, terutama untuk investor ritel. Asalkan, saham tersebut termasuk baik secara fundamental.
Simak tip investasi saham non blue chip berikut
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mengoleksi saham non blue chip bisa menjadi salah satu strategi investasi. Tapi, investasi saham ini bisa rugi jika dilakukan sembarangan. Pendapatan, laba dan return on equity (ROE) menjadi catatan analis ketika ingin mengoleksi saham di luar daftar saham blue chip. Managing Director Investa Saran Mandiri Jhon Veter menjelaskan, berinvestasi pada saham non blue chip, yang terpenting harus memperhatikan fundamental. Perhatikan tiga hal, yaitu penjualan yang bagus, laba bersih yang tumbuh, serta ROE yang terjaga di atas 15%. “Tiga faktor ini sudah cukup menjadi acuan,” ujar Jhon, Senin (30/10). Pembeda antara saham blue chip dengan yang tidak blue chip menurutnya hanya likuiditas dan ukuran dari kapitalisasi pasar. Namun, status blue chip maupun tidak, harusnya tak jadi masalah ketika berinvestasi, terutama untuk investor ritel. Asalkan, saham tersebut termasuk baik secara fundamental.