Simak Upaya Calon Emiten Grahaprima Suksesmandiri (GTRA) Tingkatkan Operasional



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Calon emiten PT Grahaprima Suksesmandiri Tbk (GTRA) atawa GrahaTrans berkomitmen memberikan kualitas layanan yang prima melalui penerapan sistem operasi armada secara online dua arah dan terintegrasi. Perusahaan bergerak dalam bidang angkutan bermotor untuk barang umum ini sudah menerapkan transport management system (TMS) yang bekerja secara online dua arah dan terintegrasi, dengan dilengkapi fitur GPS tracking, booking order dan invoicing.

"Seluruh armada truk kami telah dilengkapi GPS tracking system yang ter-update secara real time ke TMS, sehingga memudahkan pengawasan proses muat, perjalanan pengiriman, proses bongkar dan penerimaan order," ujar Direktur Utama Grahaprima Suksesmandiri Ronny Senjaya dalam siaran pers, Rabu (15/3).

Ronny menyebutkan, implementasi TMS bisa diandalkan oleh GrahaTrans maupun pelanggan dalam upaya mengontrol pengiriman, pengelolaan order, proses bongkar muat hingga dapat mengeluarkan invoice untuk customer. Pemanfaatan TMS merupakan salah satu cara paling efektif dalam meningkatkan kinerja GTRA.


Baca Juga: Mau IPO, Grahaprima Suksesmandiri Berjanji Bakal Tebar Dividen

GrahaTrans memiliki pelanggan di bidang fast moving consumer goods (FMCG) yang melakukan produksi bervolume besar. Per 31 Agustus 2022, pelanggan utama GTRA terdiri dari PT Inbisco Niagatama Semesta yang merupakan salah satu entitas grup PT Mayora Indah Tbk (MYOR). Selanjutnya, PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA), PT Sicepat Ekspress Indonesia, PT Kurnia Mitra Selaras dan PT Global Jet Cargo.

Sampai akhir Agustus 2022, ungkap Ronny, Inbisco Niagatama Semesta (Mayora Group) memberikan kontribusi mencapai 25,38% dari total pendapatan perusahaan. Sementara itu, kontribusi dari empat pelanggan utama lainnya masih berada di bawah 10% dari total pendapatan.

Saat ini GrahaTrans memiliki armada dari berbagai tipe, mulai dari Colt Diesel Engkel (CDE-4 ban), Colt Diesel Double (CDE-6 ban), Fuso hingga Tronton Wing Box (TWB-10 ban). Menurutnya, tersedianya berbagai tipe kendaraan dalam jumlah banyak, tentu akan membuka peluang bagi GTRA untuk mendapatkan pelanggan baru dan meningkatkan penjualan bagi pelanggan existing.

Baca Juga: Risiko Investasi di Saham IPO Tinggi, Salah Satunya Akibat Kebijakan Otoritas Bursa

Untuk periode yang berakhir 31 Agustus 2022, total pendapatan GrahaTrans sebesar Rp 136,82 miliar atau bertumbuh 42,11% YoY. Sedangkan, pendapatan di sepanjang 2021 sebesar Rp 147,19 miliar atau naik 16,49% YoY.

GTRA berencana akan membeli 38 unit truk yang dananya bersumber dari hasil penawaran umum perdana saham alias initial public offering (IPO). Pada aksi korporasi ini, GTRA akan melepas saham ke publik sebanyak-banyaknya 378,87 juta saham dengan harga penawaran awal (book building) Rp 100 per saham-Rp 150 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati