Simas Insurtech akui permintaan asuransi perjalanan ikut tersengat corona



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kekhawatiran virus corona telah menekan permintaan tiket pesawat maupun moda transportasi lainnya. Hal ini turut memukul kinerja lini bisnis asuransi perjalanan yang biasanya memberikan perlindungan risiko pada penerbangan tertunda, pembatalan penerbangan, kehilangan bagasi, atau kecelakaan di saat perjalanan.

Pemain asuransi umum yang telah menggarap asuransi perjalanan mengakui adanya penurunan permintaan pada produk ini. PT Asuransi Simas Insurtech menilai hal ini seiring dengan menurunnya permintaan tiket perjalanan.

Baca Juga: Askrindo targetkan akan berangkatkan 1.400 orang untuk mudik gratis tahun ini


“Sejak awal tahun memang ada penurunan permintaan premi asuransi perjalanan. Tapi hanya berkisar di 10% karena asuransi kami porsi penerbangan domestiknya lebih dari 70%,” ujar Direktur Utama Simas Insurtech Teguh Aria Djana kepada Kontan.co.id pada Jumat (13/3).

Kendati demikian, Teguh berharap penyebaran virus corona dapat segera dibedung dan ditangani dengan optimal. Sehingga gairah pariwisata pun semakin meningkat. Seiring dengan itu, Simas Insurtech terus memacu kinerja lini bisnisnya lainnya.

“Kendati mengalami penurunan permintaan, pendapatan premi asuransi travel related sebesar Rp 11,7 miliar pada Februari 2020. Sedangkan pada Februari 2019 ada Rp 4,7 miliar jadi ada kenaikan 249%,” tambah Teguh.

Baca Juga: BEI: Senin pekan depan, dapen dan asuransi akan masuk pasar saham

Teguh bilang sepanjang tahun ini dapat meraup pendapatan premi dari lini bisnis ini sebanyak Rp 300 miliar. Guna mencapai target itu, Simas Insurtech akan melakukan penambahan kerja sama dengan harapan pada semester dua 2020 sektor pariwisata kembali membaik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi