KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Asuransi Simas Jiwa kini punya saluran digital sebagai kanal distribusi baru. Meski begitu, kontribusi premi dari saluran pemasaran ini diperkirakan masih belum akan cukup besar. Direktur Utama Simas Jiwa I.J. Soegeng Wibowo tren pemanfaatan teknologi digital di kehidupan masyarakat memang cenderung meningkat. Namun untuk penjualan produk asuransi, pasarnya saat ini cenderung terbatas. Dimana produk asuransi yang bisa dijual masih terbilang sederhana, semisal asuransi kecelakaan dan kesehatan. "Sehingga dari sisi preminya pun belum besar," kata dia, Rabu (25/10). Makanya di sisa tahun ini, ia memperkirakan pendapatan premi yang bisa dikantongi dari saluran pemasaran digital dinilai belum akan signifikan. Ia memperkirakan, premi sebesar Rp 100 juta sebagai nilai yang cukup logis di awal langkah perusahaannya masuk ke distribusi ini. Namun untuk tahun depan, ia optimis perolehan premi Simas Jiwa dari penjualan secara digital ini bisa meningkat dengan cukup signifikan. "Tahun depan harus bisa lebih agresif. Paling tidak bisa menyumbang premi sebesar Rp 10 miliar," ungkapnya. Untuk bisa mencapainya, Soegeng mengakui pihaknya butuh sejumlah strategi. Diantanya memperbanyak jumlah mitra untuk bisa mengakses potensi pasar yang lebih luas lagi. Selain itu juga dari sisi jumlah produk yang dipasarkan juga bakal diperbanyak lagi. Saat ini baru ada empat belas produk Simas Jiwa yang dijual secara online. Nantinya jumlah tersebut ditargetkan bisa meningkat jadi empat puluh produk. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simas jiwa kejar premi Rp 10 miliar dari digital
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Asuransi Simas Jiwa kini punya saluran digital sebagai kanal distribusi baru. Meski begitu, kontribusi premi dari saluran pemasaran ini diperkirakan masih belum akan cukup besar. Direktur Utama Simas Jiwa I.J. Soegeng Wibowo tren pemanfaatan teknologi digital di kehidupan masyarakat memang cenderung meningkat. Namun untuk penjualan produk asuransi, pasarnya saat ini cenderung terbatas. Dimana produk asuransi yang bisa dijual masih terbilang sederhana, semisal asuransi kecelakaan dan kesehatan. "Sehingga dari sisi preminya pun belum besar," kata dia, Rabu (25/10). Makanya di sisa tahun ini, ia memperkirakan pendapatan premi yang bisa dikantongi dari saluran pemasaran digital dinilai belum akan signifikan. Ia memperkirakan, premi sebesar Rp 100 juta sebagai nilai yang cukup logis di awal langkah perusahaannya masuk ke distribusi ini. Namun untuk tahun depan, ia optimis perolehan premi Simas Jiwa dari penjualan secara digital ini bisa meningkat dengan cukup signifikan. "Tahun depan harus bisa lebih agresif. Paling tidak bisa menyumbang premi sebesar Rp 10 miliar," ungkapnya. Untuk bisa mencapainya, Soegeng mengakui pihaknya butuh sejumlah strategi. Diantanya memperbanyak jumlah mitra untuk bisa mengakses potensi pasar yang lebih luas lagi. Selain itu juga dari sisi jumlah produk yang dipasarkan juga bakal diperbanyak lagi. Saat ini baru ada empat belas produk Simas Jiwa yang dijual secara online. Nantinya jumlah tersebut ditargetkan bisa meningkat jadi empat puluh produk. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News