Simpanan deposito Danamon turun, OCBC NISP naik



JAKARTA. Beda bank, beda pula strateginya menghadapi pelambatan penyaluran kredit. Ada yang mengerem penjaringan dana nasabah, ada pula yang tetap getol menjaring dana nasabah.

Bank Danamon, sebagai contoh, termasuk yang tak agresif menjaring dana pihak ketiga. Hingga akhir kuartal I-2015, jumlah simpanan deposito tercatat sebesar Rp 60,56 triliun, turun 4,96% dibandingkan  dengan periode  sama tahun lalu yang bernilai Rp 63,72 triliun. Pada kuartal I-2014, jumlah simpanan deposito nasabah bank berkode saham BDMN tersebut naik 37,59%, dibandingkan kuartal I–2013 yang berjumlah Rp 46,31 triliun.

Meski simpanan deposito menurun, manajemen Bank Danamon membantah tengah menghadapi  kesulitan likuiditas. Vera Eve Lim, Direktur Keuangan Bank Danamon menerangkan, Bank Danamon sedang menyesuaikan pertumbuhan pendanaan dengan pertumbuhan kredit. "Permintaan kredit kami di triwulan I–2015 memang belum pulih," tutur Vera kepada KONTAN, akhir pekan lalu.

Pertumbuhan kredit Bank Danamon memang minim. Akhir kuartal I-2015, Bank Danamon menyalurkan kredit total senilai Rp 104,58 triliun, naik tipis 1,06%, dari periode sama tahun 2014 senilai Rp 103,48 triliun.

Vera mengklaim bahwa Bank Danamon berusaha melakukan manajemen likuiditas sebaik mungkin dalam kondisi saat ini. "Untuk penyesuaian bunga, belum ada isu apapun," imbuh Vera.

Lain cerita di Bank OCBC NISP. Parwati Surjaudaja, Presiden Direktur Bank OCBC NISP menyatakan, jumlah simpanan deposito yang dihimpun di kuartal pertama 2015 masih tumbuh. Hanya saja, Parwati enggan menyebutkan jumlah simpanan deposito OCBC NISP. "Deposito kami tumbuh cukup baik dibanding triwulan I–2014 tahun lalu," tutur Parwati kepada KONTAN, Jumat (17/4).

Parwati menambahkan, meski bunga deposito telah dibatasi, pertumbuhan deposito di Bank OCBC tetap melaju. "Sejauh ini kami tak ada masalah dengan likuiditas. Secondary reserve masih di atas 30% dan LDR masih di bawah 90%," imbuh Parwati.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto