KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Simpanan nasabah perbankan mulai mencatatkan pertumbuhan yang lebih cepat pada periode Maret 2024. Simpanan dengan nominal di atas Rp 5 miliar tercatat tumbuh paling pesat dibandingkan tier lainnya. Data Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mencatat, simpanan dengan nominal di atas Rp 5 miliar naik 9,1% secara tahunan (YoY) per Maret 2024 dengan total nominan senilai Rp 4.672 triliun. Kenaikan tersebut lebih baik dari bulan sebelumnya yang hanya tumbuh 6,1% YoY. Sementara itu, pertumbuhan pesat juga dialami untuk simpanan dengan tier di bawah Rp 100 juta yang nominalnya mencapai Rp 1.061 triliun. Pertumbuhannya mencapai 7,3% YoY di Maret 2024, lebih tinggi dari Februari 2024 yang hanya tumbuh 5,2% YoY.
Anggota Dewan Komisioner Bidang Program Penjaminan Simpanan dan Resolusi Bank Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Didik Madiyono mengatakan, pertumbuhan simpanan di atas Rp 5 miliar dipengaruhi oleh perilaku investasi perusahaan. Simpanan di tier tersebut paling banyak dimiliki perusahaan.
Baca Juga: Hingga Kuartal I 2024, Sebanyak 584,32 Juta Rekening Perbankan Telah Dijamin LPS Meskipun masih relatif lebih tinggi daripada pertumbuhan tier simpanan yang lebih kecil, Didik bilang, tingkat pertumbuhan ini telah ternormalisasi dari tingkat pertumbuhannya saat pandemi Covid-19 yang saat itu mencapai double digit. “Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan sudah kembali confidence dalam melakukan investasi, meskipun masih secara gradual,” ujarnya kepada KONTAN, Selasa (7/5). Ia melihat kepercayaan diri dunia usaha untuk meningkatkan investasinya akan semakin tinggi. Mengingat, pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal pertama tahun 2024 tetap mampu tumbuh sebesar 5,11% YoY. “Sehingga diperkirakan pertumbuhan simpanan tier di atas Rp5 miliar tersebut akan melanjutkan normalisasinya menuju tren sebelum pandemi,” ujarnya. Sementara itu, Senior Vice President Retail Deposit Products and Solution Bank Mandiri Evi Dempowati berpendapat simpanan dengan nominal besar tumbuh lebih tinggi karena ada tantangan untuk kelompok masyarakat dengan tier simpanan menengah atau kecil terkait pengeluaran. Dalam hal ini, Evi melihat ada tren peningkatan pengeluaran yang tidak diimbangi dengan peningkatan simpanan. Alhasil,
savings index dari kelompok masyarakat dengan simpanan nominal menengah atau kecil cenderung stagnan, bahkan turun. “Hal ini menjadi salah satu faktor simpanan nasabah di atas Rp 1 miliar tumbuh lebih tinggi dibandingkan dengan simpanan di bawah Rp 50 juta,” ujarnya. Per April 2024, Evi merinci, khusus produk tabungan, pertumbuhan simpanan nasabah dengan nominal saldo di atas Rp 1 miliar mencapai sekitar 19% secara YoY dan tetap tumbuh di tahun 2024 dimana secara Year to Date (YtD) tumbuh sekitar 9% pada Maret 2024 dibandingkan Desember 2023. Sedangkan dibandingkan dengan pertumbuhan balance nasabah pada tier balance 1 dan 2 yang kurang dari Rp 50 juta, nasabah pada tier balance tersebut tetap tumbuh sekitar 8% secara tahunan.
Baca Juga: KSSK: Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia Masih Terjaga pada Kuartal I-2024 Kondisi berbeda justru terjadi di BCA. EVP Corporate Communication and Social Responsibility BCA Hera F. Haryn mengungkapkan nilai simpanan di bawah Rp 100 juta justru tercatat mengalami pertumbuhan paling tinggi.
Hera menyebutkan per Maret 2024, jumlah rekening dengan dengan nilai simpanan di bawah Rp100 juta juga tercatat tumbuh 7,6% secara YoY. Sementara, jumlah rekening dengan nilai simpanan di atas Rp5 miliar tumbuh 4,6% bila dibandingkan tahun sebelumnya. “Pertumbuhan simpanan di bawah Rp100 juta memang lebih cepat seiring dengan pertumbuhan jumlah nasabah individu baru,” ujar Hera. Hera pun berharap berharap pertumbuhan simpanan nasabah baik itu dana murah atau deposito masih tetap solid ke depan di berbagai tier simpanan, sejalan dengan volume transaksi yang terus bertumbuh. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Khomarul Hidayat