Simpanan Nasabah Tajir Perbankan di Atas Rp 5 Miliar Naik 12% per Februari 2023



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbankan terus menghimpun dana pihak ketiga dalam memperkuat likuiditas. Bila dirinci lebih jauh, simpanan nasabah kaya di awal tahun ini tampak melonjak tajam, bahkan simpanan dengan nominal di atas Rp 5 miliar tumbuh hingga dua digit, sementara itu tingkatan simpanan di bawah nominal tersebut hanya tumbuh kecil. 

Berdasarkan data Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS) per Februari 2023 jumlah simpanan nasabah dengan nominal di bawah Rp 100 juta mencapai Rp 977 triliun atau tumbuh sebesar 3% secara tahunan.

Sementara itu, simpanan nasabah kaya dengan nominal di atas Rp 5 miliar pada Februari 2023 mencapai sebesar Rp 4.275 triliun atau meningkat 12% secara tahunan.


Baca Juga: Simpanan Nasabah Tajir Meningkat pada Februari 2023, Ini Kata Pengamat

LPS mengakui secara historis, pertumbuhan simpanan tier lebih dari Rp 5 miliar sejak pandemi rata-rata tumbuh 12% hingga 13% secara tahunan. 

Regulator mencatatkan rata-rata pertumbuhan tier tersebut sejak Maret 2020 hingga Februari 2023 berada pada angka 13,5%.

Hal ini relatif lebih besar dibandingkan dengan rata-rata pertumbuhan tahunan sebelum pandemi yang sejak tahun 2018 berada di bawah 10%. Meskipun didominasi oleh simpanan nasabah tajir, regulator masih optimistis dana pihak ketiga (DPK) perbankan masih akan tumbuh secara keseluruhan.

Anggota Dewan Komisioner LPS Didik Madiyono menyatakan pada 2023 memproyeksikan pertumbuhan simpanan tahun 2023 sekitar 7,5% hingga 8,4%. Ia menyatakan umumnya pemilik rekening simpanan lebih dari Rp5 miliar merupakan deposan korporasi. 

“Relatif tingginya pertumbuhan simpanan tier tersebut selama pandemi lalu dapat diinterpretasikan sebagai cerminan sikap wait-and-see sektor korporasi. Mereka memang cenderung menahan spending dan ekspansi usaha selama pandemi yang lalu,” kata Didik kepada Kontan.co.id, Kamis (30/3). 

Didik menambahkan, sejak Oktober 2022 hingga Februari 2023 sebenarnya tingkat pertumbuhan simpanan tier di atas Rp 5 miliar berangsur ternormalisasi. Sebagai gambaran pada Oktober 2022 pertumbuhan simpanan tier tersebut adalah 15,5%. 

Memang, simpanan pelaku usaha dalam bentuk giro masih tumbuh tinggi sebesar 15,6% secara tahunan pada Februari 2023. Namun Didik menilai angkanya berada dalam tren perlambatan.  Perlambatan pertumbuhan giro ini mengindikasikan bahwa perusahaan telah mulai melakukan spending dan melakukan ekspansi usaha.

Baca Juga: Pertumbuhan Penyaluran Kredit Diyakini Berlanjut Sampai Akhir 2023, Ini Pendorongnya

Senior Vice President Retail Deposit Product and Solution Group Bank Mandiri Evi Dempowati menyatakan  bahwa pertumbuhan simpanan di Bank Mandiri, khususnya tabungan, untuk tier di atas Rp 1 miliar tumbuh mencapai 19%. Sementara untuk simpanan tier di bawah Rp 1 miliar di Bank Mandiri tumbuh 5% secara tahunan. 

“Pertumbuhan tier simpanan ini mencerminkan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang semakin membaik pasca pandemi, roda perekonomian berputar dan perekonomian masyarakat semakin membaik sehingga penempatan dana di Bank juga semakin meningkat,” paparnya, Kamis (30/3). 

Bank Mandiri berharap momentum pertumbuhan ini tetap terjaga dan penempatan dana nasabah di seluruh tier terus meningkat seiring dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi