Simpanan valas di BPD meningkat 77,50%



JAKARTA. Bank Pembangunan Daerah (BPD) semakin diminati oleh masyarakat untuk menyimpan dana dalam bentuk mata uang asing atau simpanan valas. Menurut data Statistik Perbankan Indonesia yang dikeluarkan Bank Indonesia (BI), hingga kuartal ketiga jumlah simpanan valas meningkat 77,50% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, dari Rp 658 miliar menjadi Rp 1,168 triliun. Penyumbang terbesar jatuh pada giro, yaitu Rp 632 miliar. Angka ini naik 42,34% dari sebelumnya yang berjumlah Rp 444 miliar. Posisi kedua direbut oleh deposito yang naik hingga 150,23%. Dari Rp 209 miliar menjadi Rp 523 miliar. Walaupun tabungan mengalami kenaikan paling besar, yaitu 180%, tapi nilainya masih paling kecil, hanya Rp 14 miliar. Bank Jabar dan Banten adalah salah satu BPD yang mengalami kenaikan signifikan dalam simpanan valasnya. Berdasarkan keterbukaan informasi, simpanan valas Bank Jabar dan Banten naik 113,76%. Pada kuartal ketiga tahun lalu, simpanan valas mereka baru Rp 188,354 miliar, sedangkan pada kuartal ketiga tahun ini sudah mencapai Rp 402,628 miliar. Jumlah tabungan memang paling sedikit, hanya sekitar Rp 10,704 miliar, tapi angka ini naik paling signifikan dibanding giro dan deposito. Tabungan naik 457,79%, sedangkan giro dan deposito naik masing-masing 46,49% dan 117,58%. Deposito naik dari Rp 167,117 miliar menjadi Rp 363,625 miliar. Dan giro naik dari Rp 19,318 miliar menjadi Rp 28,299 miliar. Direktur Bank Jabar dan Banten Tatang Sumarna berpendapat, kenaikan yang signifikan ini disebabkan kepercayaan masyarakat yang semakin meningkat kepada mereka. Tatang mengaku Bank Jabar dan Banten melakukan beberapa strategi untuk meningkatkan simpanan valas ini. Salah satunya adalah dengan penataan organisasi. "Saat ini kami membentuk divisi sendiri untuk pengelolaan yang internasional. Selain itu, tentu ada strategi pemasarannya," terangnya. Tahun depan Bank Jabar dan Banten juga menargetkan untuk terus bertumbuh. Tapi Tatang mengelak untuk menyebutkan targetnya. Sedangkan pada bank asing, simpanan valas mereka justru mengalami penurunan. Simpanan valas bank asing turun 7,39%. Dari sebelumnya Rp 62,574 triliun menjadi Rp 57,944 triliun. Giro dan deposito turun masing-masing 2,62% dan 28,83%. Total giro menjadi Rp 33,364 triliun dari sebelumnya yang sebesar Rp 34,248 triliun dan deposito turun menjadi Rp 12,487 triliun dari sebelumnya Rp 17,546 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Uji Agung Santosa