JAKARTA. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memutuskan untuk memperpanjang masa tanggap darurat letusan Gunung Sinabung di Kabupaten Tanah Karo, Sumatera Utara hingga 24 September mendatang. Sebelumnya, masa tanggap darurat pertama selesai pada 9 September lalu. "Gunung itu masih ada tanda-tanda aktif," ujar Kepala BNPB Syamsul Maarif usai sidang kabinet paripurna di kantor Kepresidenan, Selasa (14/9). Meski masa tanggap darurat diperpanjang namun tidak menambah jumlah anggaran karena dana yang disiapkan BNPB untuk tanggap darurat tahap pertama belum habis. Menurut Syamsul, dana yang disiapkan BNPB untuk masa tanggap darurat tahap pertama mencapai Rp 5 miliar. Rinciannya, Rp 2 miliar dari BNPB dan Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat, Rp 1 miliar dari Presiden, dan Rp 2 miliar dari Kementerian Sosial. Dana itu, digunakan antara lain untuk menyediakan makanan, antar jemput pengungsi, penyediaan tenda pengungsi. Kemudian, untuk membiayai kegiatan petugas seperti dari Kementerian Kesehatan, Kementerian Sosial, BNPB, Badan Vulkanologi dan TNI/Polri. Menurut Syamsul, laporan terakhir yang diterimanya dari sekian banyak dana yang disediakan baru terpakai Rp 700 juta. Selain itu, BNPB akan menambahkan lagi Rp 200 juta untuk aktivitas TNI/Polri di sana. Sementara untuk stok makanan pengungsi, saat ini masih cukup hingga 40 hari ke depan. Saat ini jumlah pengungsi mulai berkurang dari 30 ribu orang jadi tinggal sekitar 26 ribu orang saja.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sinabung masih akan dalam kondisi tanggap darurat
JAKARTA. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memutuskan untuk memperpanjang masa tanggap darurat letusan Gunung Sinabung di Kabupaten Tanah Karo, Sumatera Utara hingga 24 September mendatang. Sebelumnya, masa tanggap darurat pertama selesai pada 9 September lalu. "Gunung itu masih ada tanda-tanda aktif," ujar Kepala BNPB Syamsul Maarif usai sidang kabinet paripurna di kantor Kepresidenan, Selasa (14/9). Meski masa tanggap darurat diperpanjang namun tidak menambah jumlah anggaran karena dana yang disiapkan BNPB untuk tanggap darurat tahap pertama belum habis. Menurut Syamsul, dana yang disiapkan BNPB untuk masa tanggap darurat tahap pertama mencapai Rp 5 miliar. Rinciannya, Rp 2 miliar dari BNPB dan Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat, Rp 1 miliar dari Presiden, dan Rp 2 miliar dari Kementerian Sosial. Dana itu, digunakan antara lain untuk menyediakan makanan, antar jemput pengungsi, penyediaan tenda pengungsi. Kemudian, untuk membiayai kegiatan petugas seperti dari Kementerian Kesehatan, Kementerian Sosial, BNPB, Badan Vulkanologi dan TNI/Polri. Menurut Syamsul, laporan terakhir yang diterimanya dari sekian banyak dana yang disediakan baru terpakai Rp 700 juta. Selain itu, BNPB akan menambahkan lagi Rp 200 juta untuk aktivitas TNI/Polri di sana. Sementara untuk stok makanan pengungsi, saat ini masih cukup hingga 40 hari ke depan. Saat ini jumlah pengungsi mulai berkurang dari 30 ribu orang jadi tinggal sekitar 26 ribu orang saja.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News